Advertisement
Anggota DPR RI Gandung Pardiman Tinjau Perbaikan Selokan Mataram

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Anggota DPR RI, Gandung Pardiman, meninjau perbaikan Selokan Mataram di Dusun Mayangan, Kalurahan Trihanggo, Kapanewon Gamping, Sleman, Jumat (16/10/2020). Kunjungan dilakukan untuk menjembatani keluhan warga terkait dengan penutupan saluran Selokan Mataram yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).
Dalam kunjungannya Gandung mengaku mendapatkan banyak masukan terkait dengan dihentikannya aliran air di Selokan Mataram. Banyak warga terutama pembudidaya ikan di sepanjang Selokan Mataram yang mengeluh kekurangan air. Oleh karena itu, Gandung meminta penjelasan secara detail dari BBWSSO terkait dengan penutupan sementara aliran air di Selokan Mataram. “Pembudidaya ikan khawatir jika penutupan dilakukan lebih dari tiga hari, maka kerugian yang diderita bisa mencapai miliran rupiah,” kata Gandung.
Advertisement
Dia berharap upaya perbaikan yang dilakukan BBWSSO bisa dilakukan lebih cepat sehingga aliran air Selokan Mataram bisa kembali normal. Menurutnya, perbaikan harus dilakukan tidak sekadar tambal sulam, dan di sisi lain penutupan aliran air juga tidak menimbulkan dampak bagi pertanian dan perikanan.
“Kami menyerahkan perbaikan kepada BBWSSO sesuai situasi dan kondisi di lapangan. Karena kami bukan ahlinya, maka kami minta penjelasan dari BBWSSO sehingga masyarakat bisa tahu permasalahannya,” kata Gandung.
Kepala BBWSSO, Dwi Purwantoro, mengatakan kerusakan cross drain atau saluran bawah Selokan Mataram terjadi Rabu (14/10/2020) dan saat itu juga petugas langsung menindaklanjuti dengan menutup saluran di Bendung Karangtalun, Kabupaten Magelang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kerusakan yang terjadi. “Setelah saluran dikeringkan, kerusakan ternyata lebih besar dari perkiraan kami. Cross drain yang melintang di bawah saluran Selokan Mataram harus diperbaiki,” paparnya. Menurutnya, penggalian drainase di bawah Selokan Mataram dilakukan untuk memperbaiki saluran yang rusak. Hal ini butuh waktu tujuh hingga 10 hari, menunggu beton mengeras.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Heru Saptono, mengatakan luas sawah yang terdampak penutupan saluran air di Selokan Mataram mencapai 3.350 hektare. "Ada 232 kelompok petani yang terdampak," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jaga Stabilitas Harga, Operasi Pasar Digelar di Pasar Argosari Wonosari Gunungkidul
- Kekurangan Siswa, SMP Ma'arif Yani Kulonprogo Resmi Ditutup, Siswanya Diminta Pindah Sekolah
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
- Harganas Harus Mengusung Semangat Inklusif dan Kolaboratif
- Tol Jogja-Kulonprogo, 1.187 Bidang Tanah Dibebaskan, Uang Ganti Kerugian Tembus Rp1,3 Triliun
Advertisement
Advertisement