Advertisement
Erupsi Merapi Semakin Dekat, Begini Respons BPBD DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memperkirakan erupsi Merapi semakin dekat. Hal itu seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas Merapi. Hanya saja diperkirakan erupsi kali ini tidak akan sebesar erupsi pada 2010 lalu.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana menjelaskan kata "dekat" yang diberitakan sejumlah media masih multitafsir. Memang, jelas Biwara, ada deflamasi di Merapi hanya saja hal itu masih belum bisa menentukan waktu (erupsi) nya. "Masih menunggu perkembangan kubah lava," kata Biwara, Senin (26/10/2020).
Advertisement
Dijelaskan Biwara, jika erupsi dikatakan semakin dekat masih multiinterpretasi. Dia menilai kata dekat tersebut dimaknai secara kualitatif dan bukan dalam arti waktu. "Dekatnya sejauh mana itu yang multiinterpretasi. Tapi dari gejala yang ada itu menunjukkan arahnya," jelas Biwara.
Terlepas dari itu, kata Biwara, BPBD terus melakukan rencana kontijensi erupsi Merapi yang baru. Rencana kontijensi yang dilakukan salah satunya memasukkan faktor pencegahan Covid-19. "Renckon Merapi yang Sleman baru direvisi karena harus memasukkan faktor Covid-19. Pertemuan mereview Renckon memang intens dilakukan," katanya.
Dia berharap, masyarakat di lereng Merapi tetap meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti terus informasi perkembangan Merapi dari jaringan komunikasi yang sudah terbangun. Termasuk FPRB Destana yang sudah dibentuk, lanjutnya, perlu konsolidasi tetapi tidak usah panik. "Seberapa potensi erupsi, oleh BPPTKG kan sudah disampaikan juga. Yang jelas patokannya status Merapi, sekarang masih waspada, jadi rekomendasinya masih tetap sama," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sempat Tertahan di Taiwan, Jasad PMI Asal Paliyan Akhirnya Bisa Dipulangkan ke Gunungkidul
- TPS3R Potorono Resmi Beroperasi, Bupati Bantul: Kita Harus Selesaikan Masalah Sampah!
- Ratusan Ribu Penerima Bansos Terindikasi Terlibat Judi Online, Ini Komentar Sosiolog UGM
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
Advertisement
Advertisement