Advertisement
PMI Wajibkan Pendonor Darah Cuci Tangan

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Palang Merah Indonesia (PMI) Kulonprogo mewajibkan setiap calon pendonor darah untuk mencuci tangan sebelum melakukan donor darah. Ini bertujuan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di lingkungan PMI.
"Mencuci tangan itu memang menjadi protokol yang wajib dipatuhi setiap pendonor darah di sini," kata Wakil Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kulonprogo, Ingusdi, Rabu (18/11/2020)
Ingudi mengatakan sebelum pandemi Covid-19 melanda secara global, pihaknya sudah mewajibkan setiap calon pendonor untuk mencuci tangan. Terlebih di bagian lengan yang akan disuntik dengan jarum untuk transfusi darah. Protokol ini kian diperketat saat masa pandemi, selain untuk menjaga kebersihan, juga sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Advertisement
Di samping pendonor, aturan tentang mencuci tangan juga berlaku bagi seluruh petugas pelayanan transfusi darah. Petugas juga wajib memakai alat pelindung diri (APD) lengkap meliputi masker, sarung tangan medis dan face shield. Sementara bagi pendonor diwajibkan memakai masker.
"Protokol kesehatan kita utamakan. Karena ini berkaitan dengan donor darah yang harus steril. Selama masa pandemi, calon pendonor juga diwajibkan mengisi sejumlah kolom berkaitan dengan rekam jejak perjalanan," kata Ingusdi.
Staff Humas PMI Kulonprogo, Wisnu Rangga menambahkan selain di unit transfusi darah, penerapan protokol kesehatan juga diberlakukan bagi seluruh kondisi relawan PMI yang betugas di tim penguburan pasien Covid-19.
Dia menjelaskan baik sebelum dan sesudah bertugas, relawan diwajibkan melakukan sejumlah protokol, mulai dari mengenakan pakaian hazmat atau APD lengkap dengan masker dan sebagainya hingga mencuci tangan.
Setelah tugas usai dilakukan, para relawan harus kembali melakukan sterilisasi atau dekontaminasi. Baik tubuh relawan itu sendiri maupun kendaraan yang digunakan dalam tugas.
"Setelah selesai bertugas, semua pakaian APD dilepas, kita wajib mencuci tangan dan membersihkan tubuh sebersih mungkin," tambah Rangga.
Para relawan lanjutnya juga berperan dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Sosialisasi protokol kesehatan tetap kita lakukan. Mulai dari menjaga jarak, menggunakan masker dan cuci tangan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ketua Komisi VI DPR Tegur Trans7 soal Tayangan Kiai Lirboyo
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- TPS3R Kota Jogja Olah 200 Ton Sampah per Hari, Depo Mulai Kosong
- Tren Penyakit Ispa di Gunungkidul Meningkat Saat Masa Pancaroba
- 194 Rekening Penerima Bansos di Bantul Diblokir karena Judi Online
- Sleman Terima 15.000 Bibit Kelapa Genjah Pandan Wangi dari Kementan
- PKL di Sekitar Jembatan Pandansimo Bakal Ditertibkan
Advertisement
Advertisement