Advertisement

Promo November

Bukan Macan Tutul, Ternyata Jejak Hewan Ini yang Tertinggal di Jalur Evakuasi Merapi

Hafit Yudi Suprobo
Selasa, 24 November 2020 - 14:07 WIB
Budi Cahyana
Bukan Macan Tutul, Ternyata Jejak Hewan Ini yang Tertinggal di Jalur Evakuasi Merapi Jejak satwa di jalur evakusi Gunung Merapi, Senin (23/11/2020). - Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) memastikan jejak yang tertinggal di jalan beton jalur evakuasi Suruh-Singlar, Dusun Ngancar, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, pada Jumat (20/11/2020) lalu bukan berasal dari macan tutul. Jejak tersebut berasal dari anjing.

Kepala BTNGM Pujiati mengambil kesimpulan tersebut berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh lembaganya beserta Pengendali Ekosistem Hutan (PEH).

Advertisement

BACA JUGA: Semalam, Terdengar 7 Kali Suara Guguran di Merapi

"Tadi kami ke sana, bawa PEH yang memang biasa berurusan dengan macan tutul. PEH sering ikut monitoring macan tutul dan lain-lain. Kemudian, tadi saya ke Desa Glagaharjo. Kami juga buat video penjelasan, bahwa itu jelas jejak anjing. Karena, jenis kucing seperti kucing hutan (felis bengalensis), kucing rumah, atau macan kalau berjalan kukunya selalu disembunyikan, tidak mungkin keluar,” kata Pujiati Selasa (24/11/2020).

Sementara, jejak kaki yang ada di jalur evakuasi Suruh-Singlar, memperlihatkan bekas kuku. Kemudian, bantalan kaki satwa tersebut juga berbentuk segitiga.

“Itu jelas jejak anjing. Kalau macan cenderung agak membulat atau lonjong sedikit. Itu penjelasan dari PEH,” ujar Pujiati.

BTNGM akan berupaya memasang sejumlah kamera di sekitar jalur evakuasi Suruh-Singlar karena sejumlah warga mengaku pernah melihat macan tutul di daerah tersebut.

BACA JUGA: Libatkan Ulama dan Akademisi, Kemenag Siapkan Naskah Khotbah Jumat

Sebelumnya, sejumlah warga menduga jejak yang tertinggal di jalan beton yang belum sepenuhnya kering adalah jejak macan tutul.

Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Glagaharjo Kopral Satu (Koptu) Eko Widodo mengatakan pada 2018 lalu dia dan warga bersama Resor Taman Nasional Gunung Merapi wilayah Cangkringan pernah mengecek keberadaan macan tutul selepas erupsi freatik Gunung Merapi.

"Kami menggali informasi dari beberapa warga. Ada yang mengaku melihat. Katanya memang macan jenis tutul. Tapi, keberadaan macan tutul tersebut sampai sekarang hanya dari keterangan warga, visualnya belum ada,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Minta Seluruh Paslon Fokus Menyampaikan Program saat Kampanye Akbar

News
| Sabtu, 23 November 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement