Advertisement
Muslimatun Bangga dengan Kiprah Seniman Jogja
Sri Muslimatun hadir dalam pagelaran wayang/IST
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Calon bupati Sleman Nomor Urut 02, Sri Muslimatun hadir dalam pagelaran wayang bersama dalang Elisha Orcarus Allasso. Pagelaran yang disiarkan via streaming dari akun youtube “Channel Dalang Seno” mengambil tema “Punakawan Jago.” Agenda ini digelar dalam rangka menghormati kiprah seniman wayang Ki Seno Nugroho yang wafat pada tanggal 4 November lalu.
Bertempat di Pendopo rumah Ki Seno Nugroho, kawasan Sedayu, Bantul, pagelaran wayang dimulai pukul 20.00 dan disiarkan selama 2 jam 22 menit dan 22 detik. Tema angka 2 sengaja diambil sesuai nomor urut pasangan Sri Muslimatun – Amin Purnama. “Iya, (tema) itu usulan dari teman-teman seniman. Saya manut karena saya adalah pecinta seni dan saya bangga dengan kiprah para seniman,” kata Muslimatun, (1/12/2020).
Advertisement
Bagi Muslimatun, hadir dalam pagelaran wayang merupakan kegemarannya. Bahkan ia tercatat sebagai penasehat dari kelompok penggemar almarhum Ki Seno Nugroho. Muslimatun mengaku akan terus mendukung eksistensi seni budaya, sebagai bagian dari pembangunan berbasis kebudayaan.
“Saya sangat komitmen mengangkat seni budaya sebagai bagian dari pembangunan. Kisah-kisah pewayangan yang sarat makna menjadi pemandu agar pembangunan di Sleman merata dan berkeadilan,” jelas Muslimatun yang mendapat hadiah wayang bergambar dirinya.
Menurut pakar kesehatan masyarakat itu, cerita perwayangan seperti nasehat kehidupan. Masyarakatnya diajarkan untuk beretika, berbudaya, dan bermoral. Pemimpinnya dituntut untuk mensejahterakan. Hubungan antara masyarakat dengan pemimpin digambarkan dalam kerja sama saling memberdayakan. Makna inilah yang ia tuangkan ke dalam program kerjanya, Mbangun Dusun Nganti Wangun.
“Nasehat kehidupan dalam wayang saya tuangkan ke dalam program unggulan saya, ‘Mbangun Dusun Nganti Wangun.’ Melalui program ini, seluruh masyarakat dilibatkan dalam pembangunan. Bagi saya, inilah sejatinya pembangunan berbasis kebudayaan,” ujarnya.
Sementara bagi dalang Elisha Orcarus Allasso, kehadiran Muslimatun merupakan bentuk konkrit dukungannya bagi kelompok seni. Ia menilai Muslimatun punya kelebihan diantara kandidat lainnya.
“Saya tahu bu Mus bukan berasal dari keluarga elit, bukan dari keluarga birokrat. Inilah kelebihannya. Pemimpin yang mengayomi, merangkul dan memberdayakan masyarakat dari berbagai latar belakang, termasuk kelompok seni,” ujar wanita berdarah Venezuela ini.
Elisha merupakan dalang berbakat yang kerap tampil bersama mentornya, almarhum Ki Seno Nugroho. Ia merupakan jebolan dari Institut Seni Indonesia Jogja. Logatnya jawanya khas. Setiap ucapan wanita berpara cantik ini selalu mengundang gelak tawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KAI Commuter Siapkan 102 Rangkaian Kereta untuk Natal dan Tahun Baru
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Kurangi Sampah Plastik, Warga Purwokinanti Diberi Kantong Belanja
- KAI Akan Gunakan Teknologi Drone Frogs untuk Kebersihan Kereta Api
- Top Ten News Harianjogja.com Minggu 2 November 2025
- Perkenalkan, Kepala Dinsos dan Kepala Dinkes Kulonprogo yang Baru
- Bangun Jurnalisme Berperspektif Kesejahteraan Hewan
Advertisement
Advertisement



