Advertisement
Corona Masih Tinggi, Jogja Tetap Terbuka untuk Wisatawan Akhir Tahun

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Kendati kasus harian masih cukup tinggi dan sejumlah zona masih merah, Pemda DIY pastikan tidak akan menutup kegiatan wisata pada libur Natal dan Tahun Baru. Meski demikian, kabupaten dan kota diminta untuk lebih selektif dalam memberi izin event.
Kepala Dians Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, menjelaskan masyarakat dan wisatawan boleh merayakan natal maupun tahun baru, dengan menerapkan protokol Kesehatan dan tanpa kerumunan. “Tidak ada larangan pesta tahun baru, tapi tidak boleh ada kerumunan,” ujarnya, Kamis (10/12/2020).
Advertisement
Untuk menghadapi kegiatan wisata akhir tahun ini kata dia, seluruh destinasi dan usaha apariwisata telah dilengkapi sarana-prasarana untuk menunjang penerapan protokol Kesehatan serta pelatihan petugas di lapangan untuk implementasu protokol kesehatan.
“Kami lakukan pendampingan, verifikasi, sertifikasi. Sertifikasi oleh lembaga sertifikasi yang kemudian memberi tanda destinasi atau usaha bersangkutan telah memenuhi perasyaratan penyelenggara pariwisata,” ungkapnya.
Pengalaman dua kali long weekend pada Agustus dan Oktober mejadi bekal Pemda DIY untuk persiapan libur akhir rahun mendatang. pihaknya mengingatkan kembali penegakan protokol kesehatan di destinasi wisata dan usaha pariwisata.
“Ini penting untuk menjaga pariwisata dari covid-19. Rekomendasi pariwisata punya resiko tinggi sehingga mohon dipertimbangakan, jam dan hari operasional untuk memastikan dilakukan pembersihan total, jaga Kesehatan, keamanan, kebersihan dan sebagainya,” katanya.
Pihaknya juga terus mendorong implementasi aplikasi visiting joja untuk reservasi wisatawan. Hal ini sangat efektif karena untuk wisatawan saat kunjungi destinasi tidak timbulkan anterean. Kemudian dengan visiting Jogja, data wisatawan terekam lengkap. Visiting Jogja bisa diakses melalui aplikasi maupun website.
Seddangkan untuk warga Jogja, ia mengimbau agar berwisata di dalam DIY saja. Selain mengurangi risiko penularan dari luar daerah, wisata di dalam daerah juga akan turut mendukung pemulihan ekonomi sektor pariwisata DIY.
Setiap event kata dia, wajib mengantongi izin. Jika terjadi kerumunan, masyarakat bisa melaporkan ke hotline Satpol PP DIY, sehingga bisa langsung ditangani. Ia mencontohkan seperti event Indonsesia Scooter Festival beebrapa waktu lalu, yang meski sudah mengantongi izin, bisa dibubarkan di tengah jalan karena menimbulkan kerumunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Raperda Inisiatif DPRD Gunungkidul Masih di Tahap Penyusunan Naskah Akademik
- Siap-siap! Mulai 1 Juni Lokasi Parkir Khusus ABA di Jogja Mulai Dipagar
- Riko Simanjuntak Bertekad Bawa PSS Sleman Menang Atas Persija
- Pengumuman, PSS Sleman Perdana Buka Penjualan Tiket Khusus Difabel
- Jumlah Pengangguran di Gunungkidul Naik, Ini Kata Anggota DPRD
Advertisement