Advertisement

Jumlah Umat dalam Perayaan Natal di Gereja Cangkringan Dibatasi

Bernadheta Dian Saraswati
Jum'at, 25 Desember 2020 - 18:57 WIB
Nina Atmasari
Jumlah Umat dalam Perayaan Natal di Gereja Cangkringan Dibatasi Pastor Paroki Babadan yang memimpin perayaan Natal di Gereja FX Cangkringan, Robertus Hardiyanta (tengah) saat memimpin perayaan Ekaristi Natal pagi di Gereja Fransiskus Xaverius Cangkringan, Jumat (25/12/2020). - Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius Cangkringan, Paroki Santo Petrus dan Paulus Babadan menyelenggarakan Ekaristi Natal 2020 pada Kamis (24/12/2020) sore dan Jumat (25/12/2020) pagi. Umat yang mengikuti Ekaristi wajib mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

Tidak seperti biasanya, jumlah umat pada Ekaristi Natal kali ini dibatasi karena pandemi Covid-19. Jika biasanya kapasitas gereja mencapai lebih dari 220 orang, pada Natal ini diatur hanya untuk sekitar 100 orang. Hal itu dilakukan agar umat dapat duduk dengan berjaga jarak minimal satu meter.

Advertisement

Umat yang ingin mengikuti Ekaristi harus mendaftar terlebih dahulu kepada masing-masing ketua lingkungan.

Baca juga: 50 Petugas Dikerahkan Untuk Awasi Prokes Pilkades Bantul

Dengan pembatasan jumlah umat tersebut, membuat tidak semua umat bisa mengikuti Ekaristi Natal, terutama bagi lansia di atas usia 70 tahun dan anak-anak yang belum menerima Komuni. Bagi lansia, mereka bisa mengikuti Ekaristi secara online dan akan dikirim Komuni oleh petugas.

Pastor Paroki Babadan yang memimpin perayaan Natal di Gereja FX Cangkringan, Robertus Hardiyanta menekankan bahwa kendati Natal tahun ini dilaksanakan secara sederhana dan penuh dengan pembatasan, tetapi Tuhan tetap hadir dalam setiap diri manusia.

Menurutnya kehadiran Tuhan tidak bergantung dari nyanyian Natal, dari dekorasi yang megah, atau harus ikut Ekaristi di gereja. Tetapi Tuhan hadir dari iman yang dimiliki setiap umat. "Tuhan hadir tidak bergantung pada hal-hal lahiriah. Misalnya tidak bisa komuni atau mangkel [jengkel] karena tidak bisa ke gereja. Justru itu [jengkel] yang menghilangkan kehadiran Tuhan dalam diri kita," tuturnya.

Baca juga: Kelelahan hingga Kebingungan, Gejala Virus Corona Varian Baru

Pastor Hardiyanta mengajak umat Katolik untuk bersyukur dalam situasi sulit seperti sekarang ini. Selain itu umat diajak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di manapun berada serta peduli terhadap keamanan dan kebersihan tempat tinggal. "Kita bisa semprotkan cairan disinfektan secara mandiri di rumah kita masing-masing, handle-handle pintu dan titik-titik yang mudah dijangkau anak-anak juga harus kita semprot agar aman dari virus," jelasnya.

Sementara itu Ketua Dewan Wilayah Gereja FX Cangkringan, Poniyam menyampaikan permohonan maaf karena tidak semua umat boleh mengikuti Ekaristi Natal tahun ini. Selain itu, karena banyaknya aturan ketat yang harus dipatuhi setiap umat. "Duduk harus diatur, sehingga satu keluarga tidak bisa duduk bersama. Tapi ini demi kesehatan bersama di masa pandemi ini," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gunung Ruang Meletus, Warga Pesisir Pantai Diungsikan Hindari Potensi Tsunami

News
| Rabu, 17 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement