Advertisement

Viral, Cerita Pria Gondrong Jadi Korban Remas Payudara di Jalan Kaliurang

Nina Atmasari
Rabu, 13 Januari 2021 - 14:57 WIB
Nina Atmasari
Viral, Cerita Pria Gondrong Jadi Korban Remas Payudara di Jalan Kaliurang Cerita viral tentang aksi remas payudara di Jakal, melalui media sosial twitter. - Ist/tangkapan layar

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Sebuah cerita tentang aksi remas payudara menjadi viral di media sosial twitter. Seorang warganet mengaku menjadi korban kejahatan seksual tersebut. Korban mengaku sebagai seorang lelaki.

Cerita itu diungkapkan oleh akun twitter @banumelody. Pada Rabu (13/1/2021) dini hari pukul 1.29 WIB, ia mengetweet tentang kejadian yang dialaminya. Ia mengaku sedang melintas di Jalan Kaliurang Sleman.

Advertisement

BACA JUGA: Jembatan Ambles, Kereta Api Jurusan Jogja Harus Memutar

Kejadian tak mengenakkan itu dialami saat akan masuk ke arah Perumahan Banteng, Ngaglik. Tiba-tiba ia menjadi korban kejahatan meremas payudara.

"Barusan jadi korban remes tetek di jakal, Sleman, Yogyakarta . masuk jalan ke arah perumahan banteng," tulisnya.

Ia pun mengungkapkan dirinya seorang laki-laki yang berambut panjang, namun menjadi korban kejahatan tersebut. "Si goblok. Aku kan laki rambut panjang, lah diremes." tambahnya.

Tak lupa, ia berpesan pada perempuan yang pulang malam agar berhati-hati. "Ati2 ya Cewe2 kalau pulang malem.
Banyak orang bego." katanya.

Lebih lanjut, dalam tweet selanjutnya, ia menceritakan insiden itu bermula saat ada pengendara yang mengejarnya dari belakang, lalu tiba-tiba meremas dadanya sebelah kanan.

"Si goblok, dia ngejar dari belakang. Trus ngeremes dada kanan. Lah... " kisahnya.

BACA JUGA: Tanah Longsor di Magelang Menimpa Pengendara Sepeda Motor, Satu Orang Tewas

Korban ini sempat mengejar, namun pelaku langsung ngebut melarikan diri. Meski seorang laki-laki, korban mengaku kaget dan sempat syok.

"Ku kejar dia langsung ngebut. Hati2 ya buat para cewek. Aku aja kaget dan langsung ngefreeze lho.. shock," tulisnya.

Ia pun membantah anggapan bahwa pelecehan seksual dipicu oleh perempuan yang mengumbar auratnya. Hal itu dia buktikan dengan kondisinya saat itu yang memakau mantel baju dan celana panjang karena situasi saat itu gerimis. Menurutnya, tubuhnya tertutup tebal bahkan ia memakai balaclava (sejenis penutup kepala yang menutupi hampir semua bagian kepala kecuali mata dan hidung) serta memakai helm.

Hanya terlihat sedikit rambutnya yang panjang di celah antara balaclava dan helmnya. Namun, rupanya dengan kondisi tubuh yang sudah tertutup itu pun, ia menjadi korban begal payudara. Bahkan, meskipun dirinya laki-laki.

"Yg sering bilang, “makanya aurot, penampilan tuh dijaga, biar g ngundang napsu”. Ga gitu gess! Krn gerimis, ane pake mantel baju + celana panjang, tebel, pake balaclava + helm. Cuma kelihatan rambut panjang ane, dikit aja di celah balaclava-helm. Eh dibegal payudara. Ane laki," paparnya.

Kekagetannya atas aksi tersebut membuatnya tidak sempat melawan. Ia berusaha mengejar pelaku, namun pelaku melaju kencang dengan sepeda motornya.

Saat ini, ia masih berusaha mencari rekaman CCTV di sekitar lokasi tersebut. "Oh iya, saya tadi ketemu warga, mereka bilang ada CCTV di sana, besok mau diambil rekamannya. Andai Anda pelakunya, monggo DM, kita rembugkan apik2an. Gampang ra tak gawe ribut." tulisnya.

Harianjogja.com masih mencoba menghubungi pemilik akun tersebut. Namun, unggahan tentang cerita itu di media sosial twitter menjadi viral. Unggahan pertama tentang cerita tersebut telah dibagikan ulang hingga lebih dari 14.100 kali, dikomentari lebih dari 2 ribu kali dan disukai oleh 38 ribu warganet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement