Advertisement

Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,8 Kilometer, Ini Penjelasan BPPTKG

Hafit Yudi Suprobo
Selasa, 19 Januari 2021 - 12:57 WIB
Sunartono
Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,8 Kilometer, Ini Penjelasan BPPTKG Luncuran awan panas Gunung Merapi menuju hulu Sungai Krasak sekitar pukul 12.44 WIB terlihat dari Kawasan Turi, Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman, Kamis (7/1/2021). - Harian Jogja/Gigih M Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran dengan tinggi kolom erupsi 500 meter di atas puncak pada Selasa (19/1/2021) pukul 02.27 WIB dinihari. Luncuran awan panas guguran sendiri mengarah ke arah barat daya dengan jarak luncur sekitar 1.800 meter atau 1.8 kilometer.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Hanik Humaida mengatakan jika awan panas guguran tercacat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 209 detik.

Advertisement

BACA JUGA : Merapi Luncurkan Awan Panas Terjauh, Arah Erupsi Kini Berubah

"Jarak luncur [awan panas guguran] 1.800 meter ke arah Barat daya [Kali Krasak – Boyong] Teramati tinggi kolom 500 meter di atas puncak. Angin bertiup ke timur," ujar Hanik Humaida pada Selasa (19/1/2021).

Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi yang dikeluarkan oleh BPPTKG per Selasa (19/1/2021) periode pengamatan pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB, Gunung Merapi juga sempat mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 30 kali dengan jarak luncur 300-900 meter ke barat daya.

Aktivitas kegempaan guguran tercatat dalam periode tersebut sebanyak 31 kali dengan amplitudo kisaran 4 sampai 46 mm dan durasi 24 sampai 103 detik. Sedangkan, untuk aktivitas gempa hybrid atau fase banyak sebanyak dua kali dengan amplitudo tiga sampai lima mm dan durasi 7,2 sampai 7,4 detik.

BACA JUGA : Potensi Daerah Bahaya Erupsi Merapi Mengalami Perubahan, Ini Penjelasan BPPTKG

Maka dari itu, BPPTKG merekomendasikan agar Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar menindaklanjuti perubahan potensi ancaman erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini dalam upaya mitigasi bencana.

Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. Selanjutnya, pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," pungkas Hanik.

Balai Penyelidikan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sebelumnya menyatakan jika ancaman potensi maupun daerah bahaya Gunung Merapi mengalami perubahan. Berdasarkan catatan dari BPPTKG, potensi dan bahaya Gunung Merapi berada di sepanjang alur kali di sisi barat daya yang berhulu di Gunung Merapi.

BACA JUGA : Merapi Muntahkan Lava 40 Kali Diwarnai Awan Panas Meluncur 1,8 Kilometer

Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan jika perubahan potensi ancaman maupun daerah bahaya Gunung Merapi membuat BPPTKG memperbaharui rekomendasi bahaya Gunung Merapi. Hal tersebut mengindikasikan masyarakat yang berada di luar potensi ancaman maupun daerah bahaya Gunung Merapi diperbolehkan untuk pulang.

Walaupun, Agus menegaskan jika masyarakat yang berada diluar wilayah bahaya yang direkomendasikan oleh BPPTKG tidak lalai. Artinya, masyarakat juga dimintanya untuk selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Merapi.

"Secara implisit rekomendasi bahaya di kesimpulan mengandung konsekuensi bahwa masyarakat yang tinggal di luar daerah bahaya yang kami sebutkan tadi bisa kembali di rumah," ujar Agus saat siaran informasi BPPTKG yang dilakukan secara daring melalui zoom beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Jalur Trans Jogja Terbaru 2025

Jalur Trans Jogja Terbaru 2025

Jogjapolitan | 7 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Beberkan Kronologi Kecelakaan Bus Pariwisata dengan Belasan Kendaraan Bermotor di Kota Baru

News
| Kamis, 09 Januari 2025, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement