Advertisement
Kematian Akibat Covid-19 di Jogja Terus Meningkat, Epidemiolog: Banyak Pasien Tak Terkelola

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Epidemiolog UGM Riris Andono Ahmad menilai kematian pasien Covid-19 di DIY yang terus meningkat dikarena karena kondisi rumah sakit yang sudah tidak bisa mengelola pasien dengan baik.
Riris Andono Ahmad mengatakan meningkatnya kematian pasien Covid-19 merupakan konsekuensi ketika rumah sakit tidak mampu menampung lagi. “ICU penuh, antrean yang masuk juga masih banyak, jadi banyak yang tidak terkelola dengan baik. Kunci penurunan kasus kematian kan kasus bisa dikelola dengan lebih kuat,” ungkapnya, Selasa (26/1/2021).
Advertisement
BACA JUGA: Kasus Covid Tembus 1 Juta, Menkes: Saatnya Berduka & Kerja Lebih Keras
Menurutnya dalam sistem informasi ketersediaan bed untuk covid-19 di DIY juga terjadi ketimpangan. Di Jogja kata dia, ada komunitas Sonjo yang mencoba membantu proses rujukan, dimana di situ terdapat cukup banyak pasien yang menunggu rujukan karena tidak cukup tempat. “Artinya ada problem di sistem informasinya,” ujarnya.
Juru Bicara Pemda DIY untuk penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, mengatakan banyaknya kasus meninggal dalam beberapa hari terakhir berdasarkan penelusurannya mayoritas merupakan kasus dengan kpenyakit komorbid atau berusia lanjut.
Untuk ketersediaan bed ICU bagi kasus dengan komorbid atau gejala berat, menurutnya saat ini masih cukup mengkover kebutuhan di DIY. “Dari laporan harian rumah sakit secara online masih tersedia,” ungkapnya.
Meski demikian pihaknya belum bisa mempublikasi data ketersediaan karena saat ini menunggu integrasi sistem dengan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) bersama Dinas Komunikasi dan Informatika DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Reputasi Riza Chalid sebagai Trader Migas Jadi Kunci Kepercayaan
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Diduga Bobol Rumah Warga, Dua Pria Dihajar Massa di Sewon Bantul
- Uji SLHS Rampung, SPPG Margomulyo Siap Layani Makan Bergizi Gratis
- Buruh DIY Tuntut Upah Minimum Rp3,6 Juta pada 2026
- Calon Kadinkes dan Kadinsos Kulonprogo Ikuti Rangkaian Tes
- Wagub DIY: Paritrana Award 2025 Wujud Nyata Komitmen Lindungi Pekerja
Advertisement
Advertisement