Advertisement

Keluhan Usai Vaksin Corona di Gunungkidul, Mengantuk dan Lapar

David Kurniawan
Jum'at, 05 Februari 2021 - 07:37 WIB
Nina Atmasari
Keluhan Usai Vaksin Corona di Gunungkidul, Mengantuk dan Lapar Ilustrasi Vaksin COVID-19. - FOTO ANTARA /Irwansyah Putra

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Proses vaksinasi corona perdana di Gunungkidul dilaksanakan pada Kamis (28/1/2021) lalu. Meski demikian, hingga satu minggu pasca-penyuntikan belum ada satu pun keluhan dari penerima vaksin.

Salah satu penerima vaksin ini adalah Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistyowati. Menurut dia, hingga satu minggu pasca disuntik tidak mengalami gejala maupun keluhan terkait dengan vaksinasi.

Advertisement

“Tidak ada efeknya. Di sekitar suntikan juga tidak sakit atau bengkak. Sedangkan untuk kondisi tubuh juga baik-baik saja,” kata Heru saat dihubungi, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Sleman Diklaim Turun setelah Kebijakan Pembatasan

Menurut dia, berdasarkan dari hasil sosialisasi akan ada reaksi pasca vaksin. Hal ini dikenal dengan istilah Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI). “Setiap hari saya ke ruang vaksinasi, dan sampai sekarang belum ada keluhan yang kronis seperti mual-mual hingga demam,” katanya.

Heru menuturkan keluhan yang diterima hanya sebatas mengantuk dan lapar usai disuntik vaksin. “Makanya disuruh mengisi form terkait dengan keluhan pasca penyuntikan untuk mengetahui kondisi masing-masing penerima vaksin,” ungkapnya.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty. Menurut dia, adanya KIPI merupakan hal yang wajar karena apapun yang dimasukan kedalam tubuh akan menimbulkan reaksi.

Baca juga: Data LBH Jogja: 35.942 Orang Jadi Korban Penggusuran Setahun Terakhir

Meski demikian, Dewi mengakui belum ada laporan berkaitan dengan keluhan pasca vaksin dilakukan. “Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa dan semua berjalan dengan lancar,” katanya.

Ia berharap kepada masyarakat untuk tidak resah dengan vaksin Sinovac. Sebelum digunakan, vaksin ini sudah melalui uji klinis sehingga aman saat dipakai. “Tidak usah resah atau percaya rumor yang beredar karena vaksin ini aman dan sudah melalui uji klinis,” katanya.

Menurut Dewi, pasca-suntikan pertama, penerima vaksin akan kembali menerima suntikan untuk yang kedua. Rencananya, suntikan tersebut diberikan setelah 14 hari pelaksanaan vaksin. “Jadi untuk yang kedua akan dilakukan Kamis minggu depan. Mekanismenya memang harus dua kali penyuntikan dengan jeda waktu 14 hari,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Firli Bahuri Disebut Minta Uang Rp50 Miliar ke SYL

News
| Kamis, 18 April 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement