Advertisement
Program Pesantren di Selter Dinilai Kuatkan Mental Pasien Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Keberadaan selter-selter di lingkungan masyarakat dinilai dapat membantu penanganan Covid-19. Selter Gose Isolasi Mandiri Muhammadiyah, Bantul misalnya, mendapat pujian dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy karena menghadirkan program pesantren Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy menilai Selter Gose Isolasi Mandiri Muhammadiyah, Bantul memiliki fasilitas yang memadai untuk merawat pasien OTG. Menurutnya langkah yang diambil Muhammadiyah dalam membangun lima selter di DIY termasuk konkret dan representatif menampung para pasien Covid-19. "Saya kira kualifikasinya ini tidak hanya untuk OTG, tetapi juga untuk yang bergejala ringan sangat dimungkinkan kalau nanti dalam keadaan terpaksa darurat," jelasnya pada Kamis (18/2/2021).
Advertisement
"Tentu saja doa kita jangan sampai ada yang masuk di sini walaupun sudah disiapkan sangat baik. Tetapi kalau akhirnya harus ada, mohon [pasien] dilayani sungguh-sungguh dengan standar pelayanan medis yang berlaku, dan saya lihat sudah disiapkan dengan baik," imbuh Muhadjir.
Baca juga: Ini Penyebab Pembayaran Insentif Nakes Covid-19 di DIY Tersendat
Muhadjir menilai fasilitas di Selter Gose Isolasi Muhammadiyah Bantul sudah lengkap. Selain itu tata laksananya pun terstruktur mulai dari cara penerimaan pasien, cara perawatan, hingga tata cara pembuangan limbah akhir semuanya sudah memenuhi SOP dari Kemenkes. "Dan yang patut saya garis bawahi di sini adalah penderita Covid-19 bisa memanfaatkan momentum yang sangat tidak enak itu menjadi lebih bermanfaat dengan adanya pengajian atau pesantren covid," tuturnya
Menurut pandangan Muhadjir, pesantren dapat menguatkan mental pasien di dalam menghadapi Covid-19. Dia berpendapat jika sebenarnya faktor ketenangan, kestabilan mental, jauh dari stress cukup andil besar dalam menentukan apakah pasien Covid-19 itu bisa sembuh atau tidak.
Baca juga: Hasil Survei di Jogja & Jakarta, Generasi Z Paling Banyak Tak Percaya Covid-19
"Karena itu kalau mereka masuk pesantren mentalnya disiapkan dengan baik menghadapi Covid-19. Mereka sekaligus berbelanja pengalaman pengetahuan keagamaan selama mengalami Covid-19. Mudah-mudahan justru akan menaikkan imunitas dan kadar ketakwaannya," ungkapnya.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, M. Ismawan yang mendampingi Muhadjir dalam kunjungannya ke selter menyebutkan jika pendirian selter oleh Muhammadiyah sebagai bentuk keikutsertaan Muhammadiyah dalam rangka membantu pemerintah untuk memutus tali penularan Covid-19. Setiap malam ada program Muhammadiyah Weekview untuk seluruh penyintas dan pasien Covid-19 yang kemudian masing-masing kita sebut sebagai pesantren Covid-19.
"Saya kira ini menjadi tradisi kita di Muhammadiyah membikin ini jadi pesantren. Ini ibadah luar biasa dalam kegiatan selter dalam 24 jam. Agar ini menjadi upaya kita bersama bahwa kita serius dalam membantu pemerintah untuk memutus tali penularan Covid 19 ini," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Targetkan Bangun 120 Kilometer Jalan Desa Setiap Tahun
- Gunungkidul Raup Rp214 Juta dalam 2 Hari Kunjungan Wisatawan, Destinasi Pantai Tetap Jadi Favorit
- Catat! Ini Jalur Trans Jogja, Melewati Tempat Wisata, Rumah Sakit dan Kampus
- Di Kulonprogo, Ditemukan Banyak Calon Penerima BSU Rekeningnya Tidak Aktif
- Top Ten News Harianjogja.com Senin 30 Juni 2025: Kunjungan Wisatawan, Impor Sapi hingga Muhammadiyah Bencana Buka Bank Syariah
Advertisement
Advertisement