Advertisement

Kawasan Tugu Jogja Diguyur Hujan Es Sebesar Kelereng

Budi Cahyana
Rabu, 03 Maret 2021 - 13:27 WIB
Budi Cahyana
Kawasan Tugu Jogja Diguyur Hujan Es Sebesar Kelereng Butiran es yang turun bersama hujan deras di kawasan Tugu Jogja, Rabu (3/3/2021) siang. - Harian Jogja/Laila Rochmatin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Hujan sangat deras turun Kota Jogja, Rabu (3/3/2021) siang. Hujan lebat itu disertai dengan butiran es sebesar kelereng dan mengguyur kawasan Tugu Jogja sejak pukul 13.10 WIB.

“Hujannya deras sekali disertai es sebesar kelereng kecil. Dari dalam rumah terdengar bunyi klothak-klothak di genting,” kata Maya, penduduk Jetis, Kota Jogja.

Advertisement

BACA JUGA: Ngemplak dan Cangkringan Hujan Es Parah, Genting Rumah Warga Bolong

Menurutnya, hujan lebat disertai es berlangsung cukup lama.

Sebelumnyaa, hujan es terjadi di wilayah Bangunkerto, Turi, Sleman, Selasa (2/3/2021) dan wilayah Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Sabtu (27/2/2021) sore.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena serupa masih akan terjadi hingga April mendatang.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi DIY Reni Kraningtyas mengatakan hujan es merupakan fenomena alam biasa yang terjadi bersamaan dengan hujan lebat. "Saat udara hangat, lembab dan labil terjadi di permukaan bumi maka pengaruh pemanasan bumi yang intensif akibat radiasi matahari akan mengangkat massa udara tersebut ke atas atau atmosfer dan mengalami pendinginan," jelas Reni.

BACA JUGA: Tak Hanya Sleman, Tawangmangu Juga Diguyur Hujan Es

Menurut Reni, setelah terjadi kondensasi akan terbentuk titik-titik air yang terlihat sebagai awan Cumulonimbus (Cb). Lantaran kuatnya energi dorongan ke atas saat terjadi proses konveksi maka puncak awan sangat tinggi hingga sampai freezing level. "Freezing level ini terbentuk kristal-kristal es dengan ukuran yang cukup besar," katanya.

Saat awan sudah masak dan tidak mampu menahan berat uap air, terjadi hujan lebat disertai es. "Es yang turun ini bergesekan dengan udara sehingga mencair dan ketika sampai permukaan tanah ukurannya lebih kecil," papar Reni.

Potensi hujan es masih akan terjadi hingga berakhirnya masa pancaroba sekitar April mendatang. Dia menghimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan es disertai petir dan angin kencang. "Selalu memperhatikan perubahan cuaca dan update informasi cuaca dari BMKG DIY Stasiun Klimatologi Sleman," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Gedung DPR di IKN Dimulai Tahun Depan

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement