Advertisement
Mahasiswa di Jogja Gelar Demonstrasi Tolak Beras Impor
Advertisement
Harianjogja.com, DEPOK--Merespon rencana pemerintah yang akan mengimpor 1 juta ton beras, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Pertanian UPNV Jogja menggelar unjuk rasa di simpang Ringroad-Seturan, Senin (22/3/2021).
Salah satu mahasiswa, Ahmad Rizki Dwi Candra, menjelaskan pemerintah tidak semestinya mengimpor beras terutama di tengah momentum panen raya petani lokal, yang dikhawatirkan dapat menurunkan harga beras dari petani lokal.
Advertisement
BACA JUGA : Faisal Basri: Ironis, Tiba-tiba Muncul Rencana Impor Beras
"Berdasarkan UU No. 18/2012 tentang Pangan, pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri wajib dari produksi dalam negeri. Tapi hari ini terbalik. Perum Bulog menyebutkan produksi kita surplus, tapi Kementerian Perdagangan malah mencanangkan impor," ujarnya.
Dalam UU Pangan tersebut juga disebutkan jika ketersediaan pangan tidak mencukupi kebutuhan maka dapat dipenuhi dengan impor. Meski demikian dalam Pasal 15, pemerintah wajib mengutamakan produksi pangan dalam negeri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, potensi produksi beras Januari-April 2021 mencapai 14,5 juta ton, naik sebesar 26% dari tahun sebelumnya. Sementara cadangan beras pemerintah (CBP) setelah panen raya pada akhir April juga masih di atas 1 juta ton, sehingga tidak diperlukan impor.
Untuk itu dalam aksi kali ini mahasiswa mendesak pemerintah melaksanakan UU Pangan. Dampak impor pada petani kata dia, yakni akan menurunkan harga beras dan membuat kehidupan petani tidak sejahtera.
"Tuntutan kami, satu kami tolak impor. Dua, tangkap dan adili mafia pangan. Ketiga, wujudkan reforma agraria. Keempat, mari sama-sama kita wujudkan kesejahteraan petani," ungkapnya.
BACA JUGA : Soal Polemik Impor Beras, Begini Sikap Muhammadiyah
Sebelumnya, sejumlah petani di Sleman juga menyayangkan rencana impor beras ini, salah satunya Ketua Gapoktan Sidomulyo, Godean, Jumedi. Menurutnya impor beras dapat membuat permintaan gabah dari petani menurun.
"Dari Gapoktan kalau bisa pemerintah jangan impor beras karena kami produksinya melimpah. DIY kan sedang surplus, kalau impor menyebabkan gabah beras tidak laku," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Selasa 23 April 2024
- Pemkot Jogja Dampingi Pengusaha Muda, Inkonsistensi Menjadi Kendala
- Imunisasi Serentak IBI DIY untuk Memperluas Cakupan
- Pilkada 2024, PDIP DIY Tegaskan Terbuka Bekerja Sama dengan Partai Lain
- Golkar DIY Bakal Terima Nama Calon yang Dijaring di Pilkada 2024, Berikut Nama-nama Kandidatnya
Advertisement
Advertisement