Advertisement
Siap-Siap! Pelaku Wisata di Sleman Mulai Divaksin 5 April Mendatang
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Proses vaksinasi bagi pelaku usaha dan jasa pariwisata di Sleman akan digelar mulai pekan pertama April mendatang. Saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman masih fokus menyelesaikan vaksinasi bagi kalangan lansia.
Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo mengatakan setelah pemberian vaksinasi dosis kedua bagi ASN di Sleman selesai, saat ini instansinya mulai menyiapkan pemberian vaksinasi bagi pelaku jasa dan usaha pariwisata di wilayah Sleman. "Persiapan untuk proses vaksinasi bagi pelaku wisata masih disiapkan. Rencananya mulai 5 April," ujar Joko, Kamis (25/3/2021).
Advertisement
Sama halnya dengan kalangan ASN yang digelar secara massal, kata Joko, pelaksanaan vaksinasi bagi pelaku usaha dan jasa pariwisata juga akan digelar secara massal. Bedanya, jika vaksinasi massal ASN digelar di ruangan pertemuan di mall maka untuk pelaku usaha dan jasa pariwisata digelar di ruangan terbuka di lokasi pariwisata.
BACA JUGA: Datang ke Sleman, Mahasiswa Harus Kantongi Bukti Sudah Divaksin Covid-19
"Bedanya lagi, vaksinasi pelaku usaha dan jasa pariwisata dilakukan secara massal drivethru di Kompleks Taman Wisata Candi Prambanan. Tetapi skenario dan konsep ini semuanya masih dimatangkan," ujar Joko.
Dia menambahkan, hingga Rabu (24/3/2021) dari puluhan ribu pelaku usaha dan jasa pariwisata di Sleman yang baru mendaftar sebagai penerima vaksin Covid-19 baru sekitar 7.000 orang. Dinkes sendiri menargetkan pelaku usaha dan jasa pariwisata yang divaksin sebanyak 17.500 orang. "Iya targetnya 17.500 an orang. Kami akan bekerja sama dengan halodoc, nanti yang akan membuka pendaftaran dari pihak halodoc," kata Joko.
Ketua Desa Wisata Pulesari, Wonokerto, Turi, Didik Irwanto mengatakan sejak dilakukan pendaftaran vaksinasi bagi pelayan publik termasuk pelaku usaha jasa dan pariwisata belum ada kejelasan kapan vaksinasi diberikan. Padahal, katanya, sebagai bagian dari pelayan publik maka pemberian vaksin Covid-19 bagi pelaku usaha dan jasa pariwisata dinilai penting.
"Penting. Ini untuk melindungi pelaku wisata sendiri dari paparan Covid-19. Termasuk wisatawan yang datang. Dengan divaksin, maka kepercayaan diri kami semakin meningkat untuk melayani wisatawan, dan wisatawan yang datang juga tidak was was," katanya.
Jumlah pelaku wisata di Desa Wisata Pulesari sendiri, katanya yang sudah mendaftar sebagai penerima vaksin sekitar 20 orang. Selama ini, desa wisata tersebut tetap beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Meskipun tamu yang datang tidak sebanyak saat sebelum pandemi terjadi, kami tetap mendapat kunjungan dari wisatawan.
"Sejak pandemi terjadi awal Maret 2020 hingga Maret 2021, kami masih mempertahankan zona hijau. Belum ditemukan adanya kasus Covid-19. Kami ingin tetap mempertahankan zona hijau ini dan berharap vaksinasi segera dilakukan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Banjir Lahar Dingin Semeru Telan Korban Jiwa, Lumajang Tanggap Darurat Bencana
- Video Viral Balon Udara Mendarat di Landasan Pacu Bandara YIA Kulonprogo Jogja
- 10 Ucapan Hari Kartini 2024 yang Penuh Makna dan Menebarkan Inspirasi
- BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran
Berita Pilihan
Advertisement
Pelajar Meninggal saat Seleksi Paskibra Sempat Alami Kejang dan Mulut Keluar Busa
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
Advertisement
Advertisement