Advertisement
Tilap Kabel Tembaga Sisa KRL, Seorang Pekerja Dibekuk

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Seorang karyawan perusahaan swasta penyedia kabel tembaga untuk kereta rel listrik (KRL) yang berlokasi di Tirtomartani, Kalasan, ditangkap polisi lantaran menggelapkan dan menjual 600 meter kabel tembaga 20 KV tanpa sepengetahuan perusahaan.
Kapolsek Kalasan, Kompol Sumantri menjelaskan pelaku berinisial MTS, 21, warga Tirtomartani, Kalasan. Di perusahaan tempat bekerja, MTS merupakan penanggungjawab lapangan. Adapun kabel tembaga yang dia jual merupakan kabel sisa proyek KRL.
Advertisement
Ironisnya, MTS yang ditetapkan sebagai tersangka merupakan orang yang melapor ke Polsek Kalasan dengan berpura-pura menceritakan jika kabel tembaga di perusahaannya hilang dicuri. "Dari hasil penyelidikan, pelapor adalah pelaku pencurian tersebut," katanya, Rabu (31/3/2021).
Setelah ditangkap pada Senin (29/3/2021), pelaku langsung ditahan. Dalam laporan MTS, pencurian terjadi Rabu (24/3/2021) di kompleks Stasiun Kalasan, Dusun Dogongan, Kalurahan Tirtomartani, Kapanewon Kalasan.
MTS menjual dua gulung kabel tembaga masing-masing sepanjang 300 meter melalui Facebook pada Selasa (9/3/2021) seharga Rp400.000 per meter, kemudian mendapatkan pembeli dari Boyolali dengan harga yang Rp275.000 per meter.
Setelah terjadi kesepakatan dan kabel dibawa oleh pembeli, MTS mengaku kepada pihak perusahaan jika kabel hilang dicuri. Untuk menguatkan pengakuannya, pelaku membuat laporan ke Polsek Kalasan.
Dua gulung kabel tersebut dijual total seharga Rp166 juta. MTS mengakui melakukan aksinya untuk bersenang-senang dan melunasi utang. Adapun total kerugian yang dialami perusahaan sebesar Rp360 juta.
Selain menyita dua gulung kabel yang telah dijual pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang elektronik seperti kamera, laptop, ponsel dan barang lain senilai Rp122 juta yang dibeli oleh pelaku dari hasil penjualan kabel.
Atas perbuatannya MTS dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan dengan ancaman penjara tujuh tahun serta Pasal 374 KUHP tentang Penggelapan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara atau denda Rp900 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini Cerah, Minggu 6 Juli 2025
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
Advertisement
Advertisement