Advertisement
Ditemukan Banyak Pelanggaran Penerapan Prokes di Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Juru Bicara Satgas Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengatakan kegiatan sosialisasi dan penegakan hukum kembali digelar pada Rabu (31/3). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin para pelaku usaha maupun perorangan dalam menerapkan prokes. Hasilnya, masih ditemukan pelanggaran Prokes.
Satgas misalnya menyambangi kegiatan Lomba Hadroh di Masjid Al-Djauhari Pandowoharjo. Di sana masih terdapat peserta yang tidak memakai masker dan tidak menerapkan jaga jarak antar peserta. Padahal kegiatan ini mendapat rekomendasi dari Kapanewon Sleman dan panitia diminta menerapkan prokes Covid-19.
Advertisement
BACA JUGA : Muncul Klaster Takziah, Sultan Minta Sleman Perketat Penerapan PPKM Mikro
"Satgas memberikan sosialisasi agar menerapkan ptotokol Covid 19 dengan lebih tegas," katanya Selasa (31/3/2021).
Satgas juga menyambangi RM Wedangan Kampoeng di Candikarang, Sardonoharjo, Ngaglik. Rupanya di rumah makan tersebut pengelola tidak memiliki alat pengukur suhu tubuh (Thermogun).
"Kami berikan sanksi teguran lisan yang dituangkan dalam Berita Acara Pemberian Sanksi Administrasi," katanya.
Di Tempat Wisata Ledok Sambi, Pakembinangun, Pakem, Satgas menemukan pelanggaran prokes dan memberikan teguran lisan yang dituangkan dalam Berita Acara Pemberian Sanksi Administrasi kepada pengelola. Begitu pula temuan pelanggaran di Kafe Kopi Merapi Petung, Kepuharjo, Cangkringan.
BACA JUGA : Muncul Klaster Takziah, Puluhan Warga Isolasi Mandiri
Di warung kopi tersebut, Satgas menemukan banyak pembeli yang berkerumun (berseragam sekolah) dan tidak menjaga jarak. Pengelola juga tidak memiliki alat pengukur suhu tubuh (Thermogun).
"Satgas memberikan teguran lisan agar mematuhi peraturan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kekurangan Siswa, SMP Ma'arif Yani Kulonprogo Resmi Ditutup, Siswanya Diminta Pindah Sekolah
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
- Harganas Harus Mengusung Semangat Inklusif dan Kolaboratif
- Tol Jogja-Kulonprogo, 1.187 Bidang Tanah Dibebaskan, Uang Ganti Kerugian Tembus Rp1,3 Triliun
- Penjelasan BMKG Soal Udara Dingin "Bediding" di Jogja
Advertisement
Advertisement