Advertisement
Wedus Gembel Meluncur hingga 1,5 Kilometer di Barat Merapi

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Gunung Merapi muntahkan tiga wedus gembel atau awan panas guguran pada Jumat (2/4/2021) pagi. Ketiganya mengarah ke barat daya dengan jarak luncur paling jauh 1,5 km. Selain awan panas, Merapi juga luncurkan 16 kali guguran lava pijar.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan tiga awan panas guguran teramati pada pukul 04.13 WIB, 04.38 WIB dan 05.00 WIB.
Advertisement
"Awan panas pada pukul 04.13 WIB dan 04.38 WIB tercatat dalam seismogram dengan amplitudo maksimal 15 mm dan durasi 84 detik, sejauh 900 meter. Lalu pada pukul 05.00 WIB dengan amplitudo 35 mm dan durasi 142 detik, sejauh 1,5 km," ujarnya.
Pada periode pengamaatan pukul 00.00 WIB-06.00 WIB, juga teramati munculnya 16 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 700 meter ke arah barat daya. Sementara dalam aktivitas kegempaan tercatat tiga gempa awan panas guguran, 39 gempa guguran dan satu gempa hembusan.
BACA JUGA: Terapkan Prokes Ketat, Perayaan Misa Jumat Agung Berlangsung Khidmat
Awan panas guguran juga teramati pada hari sebelumnya, Kamis (1/4/2021) sebanyak empat kali pada pukul 12.36 WIB, 13.34 WIB, 14.55 WIB dan 14.58 WIB, dengan jarak luncur maksimal 1,5 km ke arah barat daya, amplitudo 40 mm dan durasi 128 detik.
Dengan tikngkat aktivitas ini, status Gunung Merapi masih Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- PGRI Sleman Berharap Ada Bimtek Digitalisasi Pendidikan
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
Advertisement
Advertisement