Advertisement
Mudik Lebaran Dilarang, Perantau di Jogja Mulai Pulang Kampung Awal Ramadan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Terminal Jombor terpantau masih lengang, Kamis (15/4/2021). Sejumlah bus antar kota antar provinsi (AKAP) terlihat terparkir menanti satu per satu penumpang masuk untuk kemudian diberangkatkan.
Salah satu penumpang yakni Jenito. Pria bertato yang menenteng beberapa tas ini menuturkan akan berangkat dengan tujuan Semarang. "Rumah saya di Semarang. Mau mudik sebelum mudik dilarang besok," ujarnya.
Advertisement
Ia di Jogja untuk bekerja. Ia memilih mudik lebih awal karena khawatir saat lebaran tidak bisa mudik. Untuk itu ia mengambil cuti cukup lama. "Untuk pekerjaan saya sudah mengajukan cuti ke kantor, dari sekarang sampai besok setelah lebaran," ungkapnya.
Baca juga: THR, Lembaga Kerjasama Tripartit Bantul Sepakat Ciptakan Suasana Kondusif
Penasihat Paguyuban Agen dan Perwakilan Bus Malam (Pabima) Terminal Jombor, Sony Kurniawan, mengatakan meski ada larangan mudik saat lebaran, kondisi Terminal Jombor saat masib awal Ramadan ini belum menunjukkan adanya peningkatan baik keberangkatan maupun kedatangan.
"Belum ada [peningkatan pemudik], bahkan Terminal Jombor tergolong sepi, keberangkatan dan kedatangan sangat sepi. Semakin hari semakin menurun bus yang datang dan berangkat," ungkapnya.
Kedatangan pemudik juga belum terpantau di tingkat padukuhan. Dukuh Joho, Retnaningsih, mengatakan saat ini belum terpantau adanya pemudik yang datang ke Padukuhan Joho.
Baca juga: Harga Naik, Pembelian Daging Ayam di Bantul Turun
Hingga saat ini pihaknya masih menerapkan sistem pelaporan dan cek kesehatan bagi pemudik untuk mengantisipasi pentebaran covid-19. "Pelaporan masih kami terapkan," ungkapnya.
Sekda Sleman, Harda Kiswaya, mengatakan untuk pemudik yang datang sebelum tanggal yang dilarang, antisipasinya di tingkar RT dan RW sesuai instruksi dalam PPKM Mikro, harus dites kesehatannya dan menjalani isolasi.
Untuk pemudik yang ternyata didapati positif covid-19, maka Satgas Covid-19 tingkat Kalurahan harus memfasilitasi baik isolasi mandiri maupun tempat karantina jika diperlukan. "Jadi untuk mengantisipasi pemudik yang lolos tidak masalah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Wilayah DIY Hari Ini, Cek Lokasinya
- Pemkab Bantul Perketat Pengawasan Pengolahan Sampah Ilegal
- 373 Siswa Ikut Olimpiade Madrasah Indonesia Tingkat Kabupaten
- Ratusan Wajib Pajak Gunungkidul Ajukan Dispensasi PBB
- DPRD DIY Tekankan Pertumbuhan Ekonomi Harus Sejalan dengan Kesejahteraan Rakyat
Advertisement
Advertisement