Advertisement
Jelang Lebaran, Begini Suasana Pasar di Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Momentum lebaran semestinya menjadi kesempatan mendapat banyak rezeki bagii para pedagang. Namun dengan masih berlangsungnya pandemi Covid-19 dan larangan mudik yang berlaku saat ini, banyak pedagang yang mengeluhkan sepinya pembeli, salah satunya pedagang di pasar Sleman.
Dibanding waktu sebelumnya yakni awal Ramadan atau sebelum Ramadan, kondisi Pasar Sleman menjelang lebaran ini terlihat lebih ramai. Meski demikian keramaian pengunjung belum sampai menimbulkan kerumunan, bahkan di beberapa sudut terpantau masih lengang.
Advertisement
Salah satu pedagang di Pasar Sleman, Erlina, mengeluhkan sepinya pembeli pada masa menjelang lebaran ini. “Kalau dibanding hari-hari sebelum Ramadan ya ada penambahan sekitar dua kali lipat. Tapi kalau dibanding lebaran waktu sebelum pandemi jauh berkurang,” katanya, Selasa (11/5/2021).
Baca juga: Turun, Angkasa Pura I Catat Hanya 5.704 Pergerakan Penumpang pada 10 Mei 2021
Erlina bersama suaminya sudah sejak 2006 berdagang pakaian di Pasar Sleman. Ia menceritakan pada hari-hari menjelang lebaran, biasanya pembeli selalu ramai hampir sepanjang waktu. Namun kali ini, kedatangan pembeli hanya di waktu-waktu tertentu saja.
Pada masa menjelang lebaran, ia mengungkapkan dagangan yang paling laku yakni pakaian anak-anak. Menurutnya, untuk kebutuhan lebaran, orang tua lebih mengutamakan pakaian baru untuk anak-anak mereka ketimbang dirinya sendiri.
Pedagang lain di Pasar Sleman, Wikani, juga mengeluhkan jika penjualan di masa menjelang lebaran ini tidak seramai pada tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19. Sebelum Ramadan lalu bahkan karena saking sepinya ia sempat menutup kiosnya cukup lama.
Baca juga: Bebas Zona Oranye & Merah, Seluruh Objek Wisata di Sleman Tetap Buka
Wikani merupakan pedagang sandal yang telah mulai berjualan di Pasar Sleman sejak sekitar 1996, setelah ia berhenti mengajar di sekolah. “Kalau sebelum pandemi menjelang lebaran gini bisa dapat Rp5 juta, Rp6 juta. Kalau sekarang paling Rp200.000 sehari,” ungkapnya.
Adanya peningkatan pembeli kata dia, biasanya mulai H-5 lebaran. Sama dengan penjual pakaian, sendal yang paling laku menjelang lebaran ini aadlah sendal anak-anak. Di kiosnya, sendal anak-anak berkisar seharga Rp20.000 sampai Rp50.000.
Ia juga mengeluhkan kebijakan terbaru Pasar Sleman yang tidak membolehkan pemasangan meja di depan kios untuk kios di bagian depan sebagai tempat men-display dagangan. “Kalau ada meja biasanya lebih banyak pengunjung yang melihat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kemlu Tanggapi Anggota Komite HAM PBB Terkait Netralitas Jokowi dalam Pemilu 2024
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Panduan Mudik Lebaran 2024 dari Tol Trans Jawa Menuju Tol Jogja-Solo: Tujuan Klaten, Gunungkidul, Kulonprogo dan Sleman
- TPA Piyungan Ditutup Permanen: Kota Jogja Perluas Kapasitas TPS3R untuk Desentralisasi Sampah
- Langgar Aturan, Sejumlah Tempat Hiburan Kena Semprit, Salah Satunya Milik Artis Nasional
- Antisipasi Cuaca Ekstrem, Masyarakat DIY Diminta Memangkas Pohon
- Pemda DIY Targetkan Jalan Godean Kembali Mulus Setelah Lebaran
Advertisement
Advertisement