Advertisement
Nuthuk Wisatawan Terjadi di Jogja, Ini Wanti-Wanti Sultan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY Sri Sultan HB X berharap kasus nuthuk atau menetapkan tarif kepada wisatawan di luar batas kewajaran tidak terulang karena akan memperburuk citra wisata dan merugikan pelaku pariwisata di DIY.
“Mestinya enggak seperti itu [nuthuk], jangan terulang,” kata Sultan seusai rapat paripurna di DPRD DIY, Rabu (2/5/2021).
Advertisement
BACA JUGA: Sering Diprotes di Medsos, Wisata DIY Wajib Berbenah
Menurut Sultan daftar, harga makanan maupun tarif parkir di kawasan Malioboro atau tempat wisata lainnya harus jelas diperlihatkan kepada wisatawan. Pemerintah kabupaten dan kota juga diminta mengawasi aturan mencantumkan daftar harga tersebut agar wisatawan mendapat kejelasan.
“Mestinya semua orang mau beli, atau dodolan [jualan] apa, regane pira itu fair [harganya berapa itu transparan], kalau enggak, di mana pun masalah,” ucap Sultan.
“Engko [nanti] retribusi engga jelas, harga engga jelas, pekerjaan seperti itu paling mudah dikorupsi itu masalahnya. Jangan sampai lah.”
Kasus nuthuk wisatawan sempat viral di media sosial seperti yang terjadi di kawasan Malioboro tepatnya di Jalan Perwakilan. Kejadian hampir serupa juga terjadi berupa nuthuk retribusi parkir di Jalan Ahmad Dahlan Jogja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

3 Tersangka Suap Eks Kabasarnas Segera Jalani Proses Sidang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadi Warisan Budaya Dunia, Sumbu Filosofi Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Jogja
- Dorong Penguatan Pancasila di Kota Jogja, Jaga Warga Dibekali HT
- Ada Peluang, Disperindag DIY Optimalkan Ekspor Produk Makanan
- Warung Sate Puas, Saksi Bisu Perjuangan Gerilyawan Republik Mempertahankan Kemerdekaan
- Penuhi Undangan BPS, Bea Cukai Jogja Jadi Narasumber FGD Peningkatan Kualitas Ekspor
Advertisement
Advertisement