Advertisement

Kasus Pemakaman Tanpa Prokes, Ketua RT: Petugas Pengubur Jenazah Tak Kunjung Datang, Satgas Dihubungi Tak Merespons

Jumali
Minggu, 06 Juni 2021 - 10:27 WIB
Sunartono
Kasus Pemakaman Tanpa Prokes, Ketua RT: Petugas Pengubur Jenazah Tak Kunjung Datang, Satgas Dihubungi Tak Merespons Prosesi pemakaman jenazah Covid-19 yang dilakukan tim pemakaman Satgas Covid-19 Sleman belum lama ini. - Ist/dok PMI Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL – Pihak RT92, Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul membantah terkait tudingan warga enggan memakamkan jenazah Covid-19 tanpa protokol kesehatan. Warga terpaksa memakamkan jenazah Covid-19 karena berjam-jam menunggu petugas pengubur jenazah tak kunjung dating. Bahkan Satgas Covid-19 Kalurahan dihubungi juga tidak merespons.

Ketua RT92, Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul Kuswanto membantah jika warga menolak pemakaman jenazah Covid-19 dengan protokol kesehatan, 1 Juni 2021 lalu. "Jadi bukan menolak. Hanya ada mis komunikasi saja," kata Kuswanto.

Advertisement

BACA JUGA : Pemakaman Pasien Covid-19 Tanpa Prokes Sudah Terjadi Berkali-kali di Srandakan, Camat Beberkan Faktanya

Kuswanto pun menceritakan jika jenazah datang tengah malam, dalam keadaan sudah di dalam peti jenazah. Warga mencoba menghubungi sejumlah pihak termasuk Satgas Covid-19 tingkat kalurahan namun tidak ada respon.

"Tapi sampai subuh itu tidak ada petugas yang datang, akhirnya kami memakamkan sendiri," ungkapnya.

Meski memakamkan sendiri, Kuswanto menyatakan jika jenazah ada di dalam peti jenazah dan saat disalatkan, jenazah berada di dalam ambulans.

Kuswanto menilai langkah menguburkan jenazah yang dilakukan oleh warga dilakukan karena tidak ada orang yang mengarahkan. Alhasil warga panik dam nekat menguburkan jenazah.

BACA JUGA : Kasus Pemakaman Tanpa Prokes, Ketua RT Sebut Ada Miskomunikasi

"Jika ada yang mengarahkan kami manut kok. Sampai di makam tidak ada petugas pemakaman, kami kira ada petugas dari RS ternyata dari satgas [wilayah] sendiri," katanya.

Mengenai sosok A yang diduga provokator, Kuswanto menyatakan A adalah warga RT93 bukan warga RT92 yang dipimpinnya. Diakuinya penolakan pemakaman dengan protokol kesehatan sejatinya sempat terjadi 18 Mei lalu di RT lainnya di Lohpati. "Dan hasil swab jenazah saat itu negatif," ungkap Kuswanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditangkap di Kontrakannya, Begini Tampang Pelaku Pemerasan Penumpang Grab Car

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement