Advertisement

Mulai Kekeringan, 9 Kapanewon Ajukan Bantuan Air Bersih

David Kurniawan
Selasa, 15 Juni 2021 - 08:27 WIB
Sunartono
Mulai Kekeringan, 9 Kapanewon Ajukan Bantuan Air Bersih Ilustrasi. - Reuters/Mike Hutchings

Advertisement

Harianjogja.com, WONOSARI – BPBD Gunungkidul mulai menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah yang mengalami krisis air, Senin (14/6/2021). Total hingga sekarang sudah ada sembilan kapanewon yang mengajukan permintaan bantuan air bersih.

Kesembilan kapanewon ini meliputi Girisubo, Rongkop, Tepus, Tanjungsari, Saptosari, Panggang, Purwosari, Paliyan dan Semin. Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, sembilan kapanewon yang mengajukan bantuan masih bersifat sementara. Pasalnya, jumlah ini masih bisa bertambah pada saat memasuki puncak musim kemarau.

Advertisement

BACA JUGA : 6 Wilayah di Kulonprogo Ini Terancam Kekeringan

Pengalaman di tahun lalu, dari 18 kapanewon, hanya tiga wilayah meliputi Wonosari, Playen dan Karangmojo yang tidak mengajukan bantuan air ke BPBD. “Untuk saa ini [kemarin] sudah ada sembilan kapanewon yang meminta droping air,” katanya kepada wartawan, Senin.

Edy menuturkan, pihaknya juga sudah mulai menyalurkan bantuan air bersih ke masyarakat pada Senin pagi. Adapun lokasi bantuan bertempat di Kalurahan Girisekar, Panggang. Total ada empat dusun yang mendapatkan droping air meliputi Jeruken, Warak, Pijenan dan Mendak.

“Masing-masing dusun kami berikan bantuan empat tangki air,” katanya.

Disinggung mengenai penyaluran di lokasi yang sedang mengalami lonjakan kasus corona, Edy mengakui hal tersebut hanya kebetulan karena pelaksanaan disesuaikan dengan surat permohonan resmi dari kalurahan.

“Kalau ada surat resminya, maka kami akan menyalurkan bantuan,” ungkapnya.

BACA JUGA : Pemkab Klaim Tak Ada Potensi Kekeringan di Sleman

Untuk droping air, pemkab tahun ini mengalokasikan anggaran sekitar Rp700 juta. Adapun pelaksanaan, BPBD Gunungkidul menyiapkan enam armada tangki pengangkut air. “Mudah-mudahan mencukupi. Tahun lalu, anggarannya juga sekitar Rp700 juta, tapi tidak terserap semua hingga akhirnya dikembalikan ke kas daerah,” katanya.

Panewu Anom Girisubo, Arif Yahya mengatakan, sepuluh kalurahan di wilayahnya mengalami kesulitan air bersih saat kemarau. Upaya droping juga sudah dilakukan, salah satunya dilaksanakan di Kalurahan Tileng.

Ai menjelaskan, pelaksanaan droping tidak hanya dilakukan oleh kapanewon. Pasalnya, juga ada permintaan bantuan ke BPBD Gunungkidul. “Ada delapan kalurahan, maka dibagi. Empat ditangani kepanewon sedangkan empat kalurahan lain penyaluran air bersih dibantu dari BPBD Gunungkidul,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sempat Ditangkap, Jambret di Jaksel Kabur Pakai Mobil Patroli Polisi

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement