Advertisement
Pemkab Klaim Tak Ada Potensi Kekeringan di Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman memastikan tidak ada lokasi yang berpotensi kekeringan. Kapanewon Prambanan yang beberapa tahun lalu masih mendapat droping air, kini telah memiliki jaringan air bersih.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, menjelaskan semua lokasi di Sleman saat ini telah terkondisi untuk tidak terjadi kekeringan selama musim kemarau. “Sekarang sudah terkondisi semua, Prambanan juga sudah,” ujarnya, Selasa (8/6/2021).
Advertisement
Pada tahun-tahun sebelumnya, Kapanewon yang terletak di Sleman timur ini kerap terjadi krisis air bersih, hingga harus mendapatkan drop air bersih dari BPBD Sleman. Namun pada 2020 lalu, telah dibangun jaringan air bersih oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Ia menjelaskan jaringan air bersih tersebut sebenarnya sudah ada sejak lama, hanya saja mengambil sumber airnya yang berbeda. “Suplai diambilkan dari bawah, Berbah, dipompa naik ke atas, kemudian didistribusikan menggunakan sistem gravitasi,” katanya.
Baca juga: Warga Miskin di Sleman Dapat Ajukan Jaringan Pengaman Sosial
Kepala pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto, menuturkan secara umum kebutuhan air bersih masyarakat Sleman sudah terpenuhi. Meski demikian, ia mengakui jika musim kemarau suplai air memang tidak sebanyak seperti pada musim hujan.
“Yang Namanya musim kemarau air pasti berkurang. Tapi bisa mencukupi baik itu untuk ternak, rumah tangga, dan lainnya, itu tercukupi. Yang tahun kemarin harus ngedrop sehari 50 tanki lebih untuk Prambanan, sekarang tidak ngedrop sama sekali,” ungkapnya.
Di samping itu, permintaan drop air bersih dari kalurahan maupun kapanewon saat ini juga sudah tidak ada. “Karena sudah kami fasilitasi dengan sumber air dari dekat sungai Opak di Berbah, kami alirkan ke sana, salurkan ke atas,” kata dia.
Ia melihat musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada akhir April. Namun hingga saat ini masih sering terjadi hujan meski dengan intensitas ringan. Dengan fenomena ini, menurutnya kemarau tahun ini relatif lebih aman untuk suplai air dan tidak terlalu kering untuk pertanian.
Selain Prambanan, menurutnya daerah lain relatif lebih banyak suplai airnya karena memiliki sumber air teknis. Sementara di prambanan tidak memiliki sumber air teknis dan hanya bergantung pada air hujan lantaran struktur wilayahnya yang didominasi perbukitan dan padas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Boyolali Kembali Diguyur Hujan Sore Ini, Simak Prakiraan Cuaca Sabtu 27 April
- Prakiraan Cuaca Klaten Sabtu 27 April: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan
- Bersahabat! Tidak Ada Hujan di Wonogiri pada Prakiraan Cuaca Sabtu 27 April
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
Berita Pilihan
Advertisement
1.119 WNI Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air dari Zona Konflik hingga Bencana Alam
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
- Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Petir Siang Ini di Jogja dan Sekitarnya
- Punya Inovasi 5 Klaster, Rejowinangun Masuk Lima Besar Kelurahan Terbaik Se-Kota Jogja
Advertisement
Advertisement