Advertisement
Tak Abai Prokes, Pedagang Pasar Disiplin Sediakan Perlengkapan Cuci Tangan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Para pedagang pasar tradisional tetap menjalankan aktivitas berjualan meski kasus Covid-19 di DIY terus meningkat. Hal itu dilakukan demi menyambung hidup.
Di tengah kekhawatiran terpapar Covid-19, para pedagang tak jemu untuk patuh melaksanakan protokol kesehatan. Mereka senantiasa menjaga diri dari paparan virus Sars-CoV-2 penyebab Covid-19 itu dan juga peduli pada pembeli yang mampir di lapaknya.
Advertisement
Indra Iin. Ia adalah salah satu pedagang Pasar Beringharjo yang masih terus eksis berjualan di masa pandemi ini. Untuk mencegah penularan Covid-19, ia membentengi diri dengan tertib bermasker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak terhadap pembeli maupun pedagang lain.
Di lapaknya yakni kios kerajinan PB3 Los 4 lantai 3 Beringharjo Timur, Indra selalu menyediakan handsanitizer, tishu kering, tishu basah, dan bahkan air dalam botol jika ada pembeli yang menghendaki mencuci tangan.
"Saya juga sediakan masker. Kalau ada pedagang atau pembeli lewat enggak pakai masker, tak kasih gratis," katanya kepada Harianjogja.com, Rabu (30/6/2021).
Baca juga: Dampak Klaster Hajatan di Srigading Bantul, Aktivitas Ratusan Warga Dibatasi
Untuk menjaga kebersihan lingkungan, pedagang yang menjual aneka kerajinan salah satunya bulu ayam untuk aksesoris menari ini juga selalu mengepel lantai kios setiap hari menggunakan cairan disinfektan. Ia berharao, kebersihan dan perlengkapan protokol kesehatan yang selalu tersedia di kiosnya juga bisa menjadi daya tarik pembeli untuk mampir dan berbelanja di kiosnya.
Sementara itu di Pasar Godean, Sleman, pihak pengelola pasar juga tak henti-hentinya mengingatkan pedagang maupun pengunjung pasar untuk patuh protokol kesehatan. Mereka diwajibkan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum masuk pasar, menggunakan masker dengan baik dan benar serta menjaga jarak menghindari kerumunan.
"Kami setiap pagi selalu umumkan peringatan[prokes] itu melalui pengeras suara," kata Subandi, pengelola Pasar Godean bagian Administrasi.
Ia mengaku senang karena pedagang juga ikut terlibat membantu menyukseskan protokol kesehatan di lingkungan pasar. "Buktinya, pedagang yang dekat dengan pintu masuk [pasar] itu selalu laporan ke kantor [pasar] kalau sabun di tempat cuci tangan itu habis. Sehingga bisa langsung diisi petugas," tuturnya.
Ia berharap, dengan protokol kesehatan yang ketat, akan tercipta kenyamanan berbelanja di pasar tradisional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Potensi Transaksi Narkoba di Indonesia Capai Rp524 Triliun Per Tahun
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Sleman Blacklist Kontraktor Proyek Pembangunan Gedung SMPN 2 Mlati
- Ini Ketentuan SPMB DIY 2025 Jalur Domisili Pengganti Zonasi, KK Famili Lain Tak Bisa Daftar Sekolah Terdekat
- Kasus Perusahaan Tahan Ijazah Karyawan Terjadi di Bantul, Dinas Upayakan Mediasi
- 5 Warga Sleman Gagal Berangkat Haji di 2025, Ini Penyebabnya
- Pungutan Liar oleh Petugas Rutan Kelas II A Jogja, Kepala Kanwil Ditjenpas DIY: Pelaku Ditindak Tegas
Advertisement