Advertisement

Pemkot Jogja Akan Siapkan Area Pemakaman Khusus, Apabila Kasus Meninggal Covid-19 Terus Naik

Yosef Leon
Senin, 12 Juli 2021 - 19:37 WIB
Bhekti Suryani
Pemkot Jogja Akan Siapkan Area Pemakaman Khusus, Apabila Kasus Meninggal Covid-19 Terus Naik Foto ilustrasi pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni membungkusnya menggunakan plastik. - Ist/FOTO ANTARA

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA– Apabila kasus meninggal karena Covid-19 terus naik, ada kemungkinan Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja membuat area pemakaman khusus. Menurut Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja, Heroe Poerwadi, pada titik tertentu yang mengharuskan pembuatan makam khusus Covid-19, maka semua akan dipersiapkan.

“Moga-moga tidak terlalu banyak kasus meninggal. Mudah-mudahan tidak terjadi [pembuatan makam khusus], artinya tingkat kematian tidak tinggi. Tapi dulu pernah ditawari tapi tidak di dalam kota, [namun] di luar Kota [Jogja]. Sudah dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah DIY juga, masih dalam satu DIY,” kata Heroe, Sabtu (10/7/2021).

Advertisement

Sementara dalam proses pemulasaran jenazah terinfeksi Covid-19, Pemkot Jogja melibatkan relawan-relawan yang ada di wilayah. Relawan ini terutama yang tergabung dalam Kampung Tangguh Bencana (KTB). Sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) saat ini lebih banyak mengurusi pengantaran jenazah dari rumah sakit menuju wilayah.

“Wilayah nanti yang melakukan pemakaman. Jadi sekarang ada 45 tim yang ada di masing-masing kelurahan untuk membantu pemakaman,” kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Jogja.

Saat ini kasus positif Covid-19 di Kota Jogja masih tergolong tinggi. Heroe mengatakan bahwa tingginya kasus saat ini merupakan dampak dari 10 hari yang lalu, atau bukan semata-mata cerminan selama PPKM Darurat. Untuk melihat dampak PPKM Darurat bisa melihat kasus yang ada di tanggal 17 Juli 2021.

“Jadi [kasus] yang terjadi hari ini [adalah dampak] 10 atau 14 hari lalu. [Kasus di wilayah] kami sampai 500 itu semua, sekarang sudah tidak bisa diidentifikasi ini tracing atau klaster apa, karena sudah menyebar kemana-mana,” kata Heroe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement