Advertisement

Banyak Warga Isoman di Jogja Meninggal, Pasien Covid-19 Diminta Isolasi di Selter

Ujang Hasanudin
Jum'at, 16 Juli 2021 - 16:37 WIB
Bhekti Suryani
Banyak Warga Isoman di Jogja Meninggal, Pasien Covid-19 Diminta Isolasi di Selter Foto ilustrasi. - ANTARA FOTO/Aji Styawan\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Warga DIY yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan diminta tidak melakukan isolasi di rumah jika rumahnya tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri (Isoman). Sebaiknya warga melakukan isolasi di selter yang sudah disediakan oleh pemerintah dan beberapa organisasi masyarakat untuk mempermudah pengawasan.

Hal ini merupakan respons banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal di rumah saat melakukan isolasi mandiri. Data dari Posko Dukungan Operasi Satuan Tugas Covid-19 DIY sejak 1 Juni sampai 9 Juli 2021 tercatat jumlah pemakaman dengan protokol kesehatan sebanyak 1.002 jenazah. Dari jumlah tersebut yang meninggal dunia di rumah sakit sebanyak 856 orang dan meninggal di rumah saat isolasi mandiri sebanyak 147 orang.

Advertisement

Khusus pada 9 Juli 2021 atau dalam sehari total yang meninggal dan dimakamkan dengan protokol kesehatan ada 92 pasien. Dari jumlah tersebut yang meninggal di rumah sakit sebanyak 59 orang dan yang meninggal di rumah saat menjalani isolasi mandiri sebanyak 33 pasien.

Kepala Dinas Sosial DIY, Pembajun Setyaningastuti mengaku banyak menemukan warga masih memilih isolasi mandiri di rumah daripada di selter. Sebenarnya isolasi di rumah memungkinkan untuk dilakukan sepanjang kondisi rumahnya memenuhi syarat sebagai tempat isolasi, di antaranya ada kamar khusus atau tersendiri dan kamar mandi tersendiri. Tidak bercampur dengan anggota keluarga lainnya.

Kemudian juga mudah dipantau oleh tenaga kesehatan, “Untuk mengelola terkonfirmasi positif Covid-19 di rumah, kalau tidak dipahami polanya dan tidak dijalankan maka akan menjadi sulit, justeru akan memperburuk yang bersangkutan,” kata Pembajun, Jumat (16/7/2021).

Sebab, menurut Pembajun, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 membutuhkan pengawasan dari sisi kesehatannya, kebutuhan vitamin, dan obat-obatannya. “Dinas Sosial sudah menyediakan selter dilahkan dimanfaatkan,” ucap Pembajun.

Pihaknya banyak mendapatkan laporan yang melakukan isoman, kemudian meminta petugas puskesmas untuk mengontrol setiap saat. Memang dalam kondisi normal memungkinkan petugas puskesmas untuk datang. Namun dalam situasi dan kondisi saat ini puskesmas juga disibukkan dengan tracing dan testing, serta vaksinasi tidak memungkinkan petugas puskesmas datang ke rumah-rumah untuk mengontrol satu persatu.

BACA JUGA: Perpanjangan PPKM Darurat Ditentukan Senin Pekan Depan

Kepala Dinas Sosial, Endang Patmintarsih mengaku selter yang difasilitasi oleh Pemda DIY maupun pemerintah kabupaten dan kota banyak yang kosong, “Merekanya yang tidak mau ke selter,” kata Endang.

Dia memastikan sudah ada 77 selter untuk menampung pasien Covid-19 yang tanpa gejala atau OTG di DIY. Dari jumlah tersebut 59 selter di antaranya yang dikelola Pemda DIY. Sementara sisanya dikelola organisasi masyarakat (Ormas ) keagamaan, perguruan tinggi, pemerintah kabupaten dan kota serta masyarakat.

“Selter Pemda DIY ada di Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Jogja. Jumlah 59 selter yang sudah siapkan oleh pemda DIY sejak 1 Juli lalu,” kata Endang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement