Advertisement
17 Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19 di Bantul Meninggal Dunia

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Jumlah kasus kematian pasien Covid-19 yang menimpa ibu hamil di Bantul mencapai belasan orang.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharjo menyampaikan sampai saat ini ada 17 ibu hamil terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia. Agus yang ditemui pada Selasa (27/7/2021) mengatakan upaya menekan kasus meninggal pada ibu hamil dilakukan dengan penambahan ruang VK dan ruang perawatan ibu bersalin serta bayinya di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro.
Advertisement
"Ini [ruang VK dan perawatan bersalin] sudah ready. Itu semata-mata untuk menjembatani kalau ibu hamil Covid itu juga susah untuk mencari tempat, sehingga kami gunakan ini [RSLKC]," jelasnya.
Selain penambahan fasilitas perawatan ibu hamil di RSLKC, Dinkes Bantul juga bekerja sama dengan Universitas Islam Indonesia (UII) Jogja dalam penanganan ibu hamil Covid-19. "Sudah deal kemarin sudah saya tandatangani, bahwa UII akan menjadi pusat rujukan maternal, rujukan ibu hamil Covid-19," tambahnya.
BACA JUGA: Kasus Covid-19 RI 27 Juli, Tambah 45.203 Positif dan Meninggal 2.069 orang
Lebih lanjut Agus menjabarkan bila UII akan menangani ibu hamil Covid-19 di luar kategori Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK). Pelayanan PONEK tetap dilakukan di RSUD Panembahan Senopati dan PKU Muhammadiyah Bantul. "Tapi yang biasa-biasa tapi Covid-19 itu di RSLKC dan UII," tandasnya.
"Itu langkah kita supaya masyarakat tetap punya akses. Bukan kemudian bingung, sudah Covid bingung enggak punya tempat persalinan. Kita harus bergerak. Kita harus menyediakan tempat," terangnya
PJ Pelayanan Medis RSLKC, Tri Wahyuni menuturkan sejak dua bulan lalu RSLKC menerima pasien Covid-19 dari kalangan ibu hamil. "Pertimbangannya semakin banyak ibu hamil dengan Covid-19 dan keluhan masyarakat itu susah sekali mencari rumah sakit," ujarnya
RSLKC disebutkan Wahyuni dilengkapi dengan ruang persalinan, ruang tindakan, ruang rawat bayi dak ibu pasca-persalinan, alkes kebidanan, USG empat dimensi, dokter spesialis, 14 dokter dan 18 bidan. Setidaknya lima ibu hamil pasien Covid-19 tercatat berhasil melakukan persalinan dengan selamat di Bantul.
Menurut Wahyuni sejumlah ibu hamil Covid-19 yang meninggal dunia disebabkan berbagai hal. "Ada beberapa yang murni Covid-19. Jadi tiba-tiba saturasi naik. Covid-19 yang varian Delta dinamis sekali. Baru kemarin demam tiba-tiba saturasinya jeglek jatuh," jelasnya.
Wahyuni menyebutkan jika penyakit penyerta juga menjadi penyebab kasus ibu hamil meninggal. Beberapa penyakit penyerta tersebut di antaranya hipertensi, diabetes atau ibu-ibu dengan risiko tinggi. Adapun ibu hamil risiko tinggi seperti ibu hamil kehamilan keempat kelima dengan jarak yang pendek juga menimbulkan faktor risiko kematian.
"Ada juga [ibu hamil Covid-19] dengan pemberat yang lain. Karena itu yang lebih mengkhawatirkan. Kami manajerial Dinkes maupun RSLKC kalau tidak ada pemberat yang lain coba dipantau dulu oleh Puskesmas karena menghindari penumpukan di sini," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bawaslu Tegaskan Tak Punya Kewenangan Menguji Sumber Dana Kampanye
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Angka Kasus TBC di Sleman Terus Meningkat, Waspadai Gejalanya
- Korupsi Pemeliharaan SSA Bantul, JCW Desak Kejaksaan Mengusut Keterlibatan Pihak Lain
- Menteri Nadiem Makarim Sebut ASPD Tak Sinkron dengan Kurikulum Merdeka, DPRD dan Disdikpora DIY Membantah
- Cegah Stunting, 12 Anak di Minggir Dapat Dua Telur Selama 60 Hari
- Beli Satu Kaveling di Area Singgah Hijau Nologaten, Korban Penyalahgunaan Tanah Kas Desa Rugi Rp375 Juta
Advertisement
Advertisement