Advertisement
Pengajuan Oksigen Gratis Bisa Lewat WhatsApp

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-- Asisten Sumber Daya dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bantul Pulung Haryadi mengatakan sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul (Perbub) No.62/2021 tentang Pendistribusian Oksigen kepada masyarakat pasien Covid-19, hanya Satgas Kabupaten, Kalurahan, Padukuhan dan selter yang bisa mengambil oksigen.
Nantinya Satgas Covid atau pengelola selter membawa surat permohonan tertulis yang ditujukan ke Bupati cq kepala bagian administrasi kesejahteraan rakyat yang ditandatangani oleh lurah atau dukuh selaku ketua Satgas.
Advertisement
BACA JUGA : Oksigen Gratis di Bantul Akhirnya Diluncurkan ke Publik
“Agar cepat maka surat pengajuannya dikirim lewat WhatsApp ke 081328330321. Nanti petugas akan memberikan balasan. Jadi cepat, tidak sampai satu jam,” kata Pulung.
Karena jumlah oksigen terbatas, maka Pulung menyatakan dalam sehari Pemkab hanya akan melayani 5 sampai 6 satgas. “Setiap Satgas maksimal membawa 3 tabung ukuran 1 meter kubik,” tandas Pulung.
Dalam sehari, Pemkab hanya akan memberikan oksigen gratis hasil sisa olahan oksigen generator yang ditempatkan di RS Panembahan Senopati sebanyak 15 tabung ukuran 1 meter kibik.
“Sementara baru 15 tabung kecil ukuran 1 meter kibik. Karena masalah tempat. Sebetulnya bisa sampai 20 tabung,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai launching, Kamis (12/8).
Menurut Halim, terbatasnya jumlah oksigen gratis yang bisa dilayani karena terbatasnya tempat dan sumber daya manusia. Sebab, pelayanan pemberian oksigen gratis ini dilakukan selama 24 jam.
“ Artinya sementara minimal 15 tabung, tadi saya juga minta kepada Pak Direktur RS Panembahan Senopati untuk menyediakan lebih besar lagi. Nanti jangan 15 tapi ditingkatkan agar jangan ada yang sudah datang tapi tidak mendapatkan oksigen,” lanjut Halim.
BACA JUGA : Sebelum Gratiskan Oksigen Generator, Pemkab Bantul Akan Gelar Uji Coba
Halim mengatakan langkah penyediaan oksigen gratis harus ditempuh oleh Pemkab karena banyak warga yang menjalani isolasi membutuhkan oksigen tetapi kesulitan mendapatkan oksigen. Selain itu harga oksigen juga mengalami kenaikan, sehingga masyarakat keberatan.
“Untuk itu kami tempatkan di sini. Karena di rumah sakit kan harus steril dari kerumunan dan layanan nonmedik,” terang Halim.
Lebih lanjut Halim mengatakan jika layanan oksigen gratis ini diberikan oleh Pemkab selama Pemerintah Pusat menetapkan pandemi Covid-19. Diharapkan layanan ini akan menurunkan paparan Covid-19. “Sekaligus menekan tingkat kematian,” tandas Halim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

20 Ribu Koperasi Merah Putih Akan Peroleh Modal, Rp3 Miliar
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement