Mengenal Aplikasi WEAS, Solusi Berwirausaha bagi Kaum Wanita
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Mahasiswa Statistika Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia (UII) yakni Sekar Salma Putri, Farah Alysa Putri, Ulimazzada Islamy , Daffa Alya Alodia, dan Anisa Srikandi lolos mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2021. Mereka mengangkat penelitian berjudul “WEAS: Aplikasi Cerdas Berbasis Android Guna Menghubungkan Tutor Sekolah Wirausaha Aisyiyah dalam Menjangkau Pelaku UMKM Wanita”.
Menurut Sekar Salma Putri, karya dilatarbelakangi adanya realita bahwa pelaku UMKM di Indonesia memiliki pangsa sebanyak 99,99% dari total pelaku usaha di Indonesia dan pelaku UMKM mayoritas dari kalangan perempuan yang mencapai 14 juta unit.
Advertisement
Untuk itu, program pembuatan aplikasi cerdas tersebut dinilai relevan dengan kebutuhan masyarakat karena dapat dijadikan sebagai solusi bagi pelaku UMKM wanita supaya tetap produktif dan berwirausaha di tengah pandemi Covid-19. “Serta diharapkan terciptanya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Mengingat UMKM merupakan sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia dan mayoritas pelaku UMKM berasal dari kalangan wanita,” kata Sekar.
Farah Alysa Putri mengatakan program ini membantu mempermudah mitra dalam melaksanakan pembelajaran secara online di masa pandemi Covid-19 dan para siswa akan tetap dibimbing setelah mereka wisuda dari sekolah wirausaha (mitra) hingga mereka mampu menjalankan usahanya secara mandiri.
“Bangkitnya pelaku UMKM khususnya wanita dari keterpurukan perekonomian dapat membantu Indonesia terbebas dari jurang resesi akibat pandemi Covid-19. Dengan demikian proyeksi bahwa Indonesia menjadi kekuatan ekonomi nomor empat dunia dapat terwujud,” kata Farah.
Dalam proses pembuatan aplikasi WEAS, tim menerapkan metode POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling) terdiri dari lima tahapan, yaitu planning yakni tim menganalisa permasalahan, melakukan rumusan masalah dan mencari solusinya, dan mencari permasalahan serupa yang real terjadi di masyarakat (mitra). Selanjutnya pada tahap organizing, tim membuat konsep dan menganalisa fitur-fitur apa saja yang dibutuhkan dalam aplikasi. Setelah itu tim mengorganisasi sumber daya yang tersedia agar proses pembuatan aplikasi dapat berjalan lancar dan efektif.
“Setelah itu masuk tahap actuating yakni proses implementasi dari tahap perencanaan dan pengorganisasian, melakukan pembuatan aplikasi dan uji coba. Terakhir, controlling yakni pada tahap ini setelah aplikasi WEAS dibuat dan diuji terhadap mitra, aplikasi tersebut dievaluasi secara menyeluruh dengan acuan tanggapan dari respon mitra. Hal tersebut bertujuan untuk perbaikan dan penyempurnaan aplikasi WEAS agar dapat berfungsi secara maksimal,” kata Ulimazzada Islamy.
Daffa Alya Alodia mengatakan menurut pihak penerima (mitra) manfaat, aplikasi ini sangat berguna untuk menjawab permasalahan mitra. Dengan adanya fitur-fitur yang tersedia di dalam aplikasi mempermudah proses pembelajaran sekolah Aisyiyah selama pandemi Covid-19.
“Kesimpulannya dengan adanya aplikasi WEAS diharapkan dapat membantu menjawab permasalah mitra dan aplikasi ini berpotensi untuk dikembangkan lagi ke depannya,” tutup Anisa Srikandi. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
Advertisement
Advertisement