Advertisement

Terus Menurun, Masih Ada 37 Kalurahan di Sleman yang Masuk Zona Merah

Abdul Hamied Razak
Minggu, 22 Agustus 2021 - 18:57 WIB
Nina Atmasari
Terus Menurun, Masih Ada 37 Kalurahan di Sleman yang Masuk Zona Merah Ilustrasi. - ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Jumlah zona merah untuk tingkat kalurahan di Sleman berangsur-angsur menurun. Jika pekan lalu terdapat 44 kalurahan yang masuk zona merah, maka pada pekan ini jumlah kalurahan zona merah berkurang 7 kalurahan menjadi 37 kalurahan.

Berdasarkan peta epidemologi Covid-19 Sleman yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Sabtu (21/8) saat ini dari 86 kalurahan di Sleman jumlah kalurahan dengan zona merah (tingkat penularan tinggi) hanya tercatat 37 kalurahan saja.

Advertisement

Meski begitu, penularan kasus Covid-19 di Sleman masih terus terjadi. Kondisi ini menyebabkan hingga kini belum ada satu kalurahan pun di Sleman yang masuk zona hijau (tidak ada kasus sama sekali). "Saat ini tinggal 31,8% dari total 86 Kalurahan di Sleman yang masuk zona merah, dan tidak ada satu Kalurahan pun yang berada dalam zona hijau (0%)," kata Plt Kepala Dinkes Sleman Cahya Purnama, Sabtu (21/8/2021).

Baca juga: Tertarik Gaya Komunikasi di Medsos, Komunitas 34 Provinsi Dukung Ganjar Pranowo

Penurunan jumlah kalurahan dengan status zona merah ini, kata Cahya, tidak terlepas dari penurunan kasus penularan Covid-19 sejak PPKM Level 4 diberlakukan. Kalurahan dengan zona merah secara berangsur turun ke zona oranye (tingkat penularan sedang).

Saat ini, jumlah kalurahan yang masuk zona oranye sebanyak 17 kalurahan sementara kalurahan zona kuning (tingkat penularan rendah) sebanyak 32 kalurahan.

"Hanya 17 Kalurahan yang berada dalam zona oranye dan 32 kalurahan lainnya masuk zona kuning dan belum ada kalurahan yang masuk zona hijau," jelasnya.

Berbeda dengan kondisi zonasi kalurahan, untuk zonasi tingkat RT ada penambahan jumlah zona merah saat ini. Jika pekan lalu tercatat 24 RT masuk zona merah, pekan ini zona merah untuk RT bertambah menjadi 25 RT. Kondisi ini tidak terlepas dari penularan Covid-19 di tiap-tiap RT. Dinkes mencatat, jumlah RT yang masuk dalam zona merah di Sleman saat ini jauh berkurang jika dibandingkan pada Juli lalu sebanyak 111 RT.

Baca juga: Hendak Menyalip, Pengendara Motor Tewas Tertabrak di Jalan Godean

Untuk status RT zona oranye juga bertambah dari pekan lalu sebanyak 279 RT saat ini tercatat 328 RT masuk zona oranye. Adapun RT zona kuning, berkurang dari pekan lalu sebanyak 2.372 RT saat ini menjadi 1.960 RT.

Perubahan zonasi RT ini berdampak positif bagi penambahan jumlah RT dengan zona hijau. Dari pekan lalu sebanyak 4.829 RT zona hijau saat ini bertambah menjadi 5.346 RT. Dalam beberapa pekan terakhir kasus aktif Covid-19 di Sleman terus bergerak turun.

"Pasien yang sembuh mengalami peningkatan meskipun jumlah penularan aktif Covid-19 terus terjadi," katanya.

Terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengatakan hingga Sabtu kemarin kasus aktif Covid-19 bertambah 129 kasus menjadi 6.464 kasus. Kasus positf bertambah 422 kasus menjadi 50.338, kasus sembuh bertambah 285 kasus menjadi 41.660 kasus dan meninggal bertambah 8 kasus menjadi 2.214 kasus.

"Per Minggu (22/8/2021) juga terjadi penambahan kasus. Positif Covid bertambah 195 kasus, yang sembuh bertambah 308 kasus, dan yang meninggal sebanyak 12 kasus," katanya.

Dia berharap warga tetap menerapkan protokol kesehatan baik 3 M maupun 5 M untuk mencegah terjadinya penularan kasus baru. "Meski sudah divaksin, kami berharap agar masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terutama dengan CITA MAS JAJAR, Mencuci tangan pakai sabun, Memakai masker dan Jaga jarak minimal 1,5 meter," harap Evie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

ASN Akan Dipindah ke Ibu Kota Nusantara Secara Bertahap hingga 2029, Ini Prioritasnya

News
| Jum'at, 19 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement