Advertisement
Pemilik Kebun Amarilis Tak Berani Terima Kunjungan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Kebun bunga amarilis di Dusun Ngasemayu, Salam, Patuk, Gunungkidul mulai bermekaran sejak sepuluh hari lalu. Meski demikian, pemilik kebun tidak berani menerima tamu dikarenakan kebijakan PPKM level empat.
Pemilik kebun, Sukadi mengatakan, bunga-bungan amarilis yang ditanam memiliki waktu berkembang yang terbatas. Pasalnya, paling lama dapat bertahan selama satu bulan. Bunga-bunga ini sudah mulai bermekaran sejak sepuluh hari lalu.
Advertisement
Di waktu normal, kebun amarilis menjadi ladang pendapatan karena banyak pengunjung datang ke lokasi ini untuk berfoto-foto. Meski demikian, ia mengaku tidak menerima tamu karena pemberlakukan PPKM level empat. “Sudah banyak yang tanya tentang kebun amarilis? saya jawab sudah mekar, tapi belum bisa menerima tamu,” katanya, Kamis (2/9/2021).
Dia tidak menampik, kondisi ini membuatnya merugi karena tidak ada pengunjung yang datang. Sedangkan dari sisi perkembangan tidak bertahan lama karena prosesnya tidak lebih dari 30 hari. “Ya mau bagaimana lagi. Saya takut kalau menerima tamu karena PPKM,” katanya.
Tidak adanya pengunjung membuat omzet penjualan bibit amarilis juga berkurang. Di waktu normal, dalam sehari Sukadi mengaku bisa meraup pendapatan ratusan ribu hingga jutaan rupiah. “Untuk sekarang sepi dan penjualan anjlok,” ungkapnya.
Baca juga: Kematian akibat Covid-19 di DIY Masih Tinggi Selama Agustus
Menurut dia, pandemi Covid-19 benar-benar memukul penjualan bibit amarilis. Hal ini dikarenakan minat warga untuk membeli jadi berkurang. Proses penjualan online juga ikut terkena dampak karena sejak Januari lalu hanya mendapatkan tiga pemesanan.
“Jumlahnya juga tidak banyak hanya di kisaran 1.500 batang. Sedangkan di waktu normal, sekali pengiriman bisa mencapai belasan ribu batang amarilis,” keluhnya.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, seluruh destinasi wisata masih tetap ditutup. Kebijakan ini diambil sesuai dengan pemberlakuan PPKM level empat oleh Pemerintah Pusat.
“Masih tutup dan berlaku di seluruh destinasi wisata,” katanya.
Pihaknya pun berencana untuk memperketat pengawasan agar tidak ada lagi calon wisatawan yang nekat masuk ke destinasi. “Wisatawan banyak yang bersal Jawa Tengah yang mayoritas kondisinya sudah masuk PPKM level tiga,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jadwal Bus Damri Titik Nol Kilometer Malioboro Jogja ke Pantai Pantai Parangtritis Rabu 30 Oktober 2024
Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement