Advertisement
Antisipasi Bencana, BPBD DIY Perkuat Mitigasi di Tingkat Kemantren

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyebut, ancaman bencana alam di wilayah DIY hendaknya diantisipasi sedini mungkin untuk memberikan kesiapan dan mitigasi bencana yang optimal bagi seluruh warga.
Persiapan meliputi manajemen pra bencana, saat bencana terjadi dan setelah bencana mestinya dilakukan secara terukur untuk mengurangi risiko, dampak dan pemulihan bagi masyarakat.
Advertisement
Kabid Logistik dan Peralatan BPBD DIY, Robertus Ali Sadikin mengatakan, ancaman bencana di DIY bentuknya cukup beragam. Khusus di Kota Jogja, bencana alam seperti angin kencang, banjir, pohon tumbang dan kebakaran kerap terjadi. Untuk itu sosialisasi mitigasi kepada masyarakat terus dilakukan agar antisipasi dan persiapan yang matang bisa dioptimalkan.
Untuk itu pada Selasa (14/9/2021) di sejumlah daerah, pihaknya bekerja sama dengan Komisi A DPRD DIY menyelenggarakan edukasi dan sosialisasi penanggulangan bencana. Di Kota Jogja, Kemantren Umbulharjo dengan tiga kelurahan diikutsertakan. Para peserta berasal dari relawan dan anggota Kalurahan Tangguh Bencana (Kaltana), Kampung Tangguh Bencana (KTB) dan lainnya.
Ali menyebut, dalam kegiatan itu pihaknya juga melakukan evaluasi terkait dengan hal apa yang menjadi kendala para relawan dan anggota dalam melakukan manajemen kebencanaan. Pasalnya, Ali menyebut ada 12 ancaman kebencanaan di wilayah Kota Jogja yang perlu diantisipasi. "Seperti misalnya gempa, angin topan, banjir, atau kebakaran, itu akan kita lihat kesiapannya bagaimana," kata Ali.
Dia menjelaskan, pada kesempatan itu pihaknya juga mereview ulang kelurahan yang belum membentuk kesatuan kesiapsiagaan bencana. Pihaknya juga mendorong agar tiap kelurahan atau kalurahan bisa membentuk kesatuan kebencanaan serta meningkatkan kapasitas mitigasi. "Selain itu kita juga akan coba cek fasilitas, peralatan, logistik dan jalur evakuasi, apakah tiap area itu sudah dibuat," jelas dia.
Kepala BPBD Kota Jogja, Nur Hidayat menyatakan, pihaknya berharap upaya-upaya pencegahan kebencanaan bisa dimaksimalkan terutama di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. Penyebarluasan informasi dalam rangka pencegahan bencana menurutnya merupakan salah satu kunci dalam meminimalisir dampak bencana.
"Ketahanan masyarakat untuk menghadapi bencana itu juga perlu sosialisasi, pengurangan resiko bencana itu dua kuncinya yakni kecepatan informasi dan juga ketepatan informasi," kata Nur.
Nur juga mengakui bahwa optimalisasi dalam penyebarluasan informasi kebencanaan masih belum berjalan optimal. Masyarakat kadang kala hanya menyebarluaskan informasi dengan lingkup yang sangat terbatas. Untuk itu dia meminta agar pola-pola mitigasi dan antisipasi kebencaan mulai dari tingkat paling dini bisa diubah, sehingga ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana lebih maksimal.
"Misalnya dalam pandemi Covid-19 seperti sekarang, ada larangan dan imbauan agar menjaga diri dan keluarga atau kerabat untuk waspada. Makanya informasi itu menjadi penting untuk menciptakan ketangguhan masyarakat terhadap masyarakat demi penyelamatan dan antisipasi," kata Nur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Targetkan Bangun 120 Kilometer Jalan Desa Setiap Tahun
- Gunungkidul Raup Rp214 Juta dalam 2 Hari Kunjungan Wisatawan, Destinasi Pantai Tetap Jadi Favorit
- Catat! Ini Jalur Trans Jogja, Melewati Tempat Wisata, Rumah Sakit dan Kampus
- Di Kulonprogo, Ditemukan Banyak Calon Penerima BSU Rekeningnya Tidak Aktif
- Top Ten News Harianjogja.com Senin 30 Juni 2025: Kunjungan Wisatawan, Impor Sapi hingga Muhammadiyah Bencana Buka Bank Syariah
Advertisement
Advertisement