Advertisement
Status Siaga Bencana Hidrometeorogi Tidak Diperpanjang, Ini Alasan BPBD Bantul
Warga memotong pohon tumbang yang melintang di tengah jalan sebagai dampak hujan deras dan angin kencang yang melanda Sleman, Sabtu (8/3/2025). - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Meskipun curah hujan masih terbilang tinggi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul tidak memperpanjang status siaga bencana hidrometeorologi yang sudah berakhir pada 30 April lalu.
Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol mengatakan, tidak ada laporan bencana hidrometeorologi yang signifikan seperti banjir dan tanah longsor dalam beberapa pekan terakhir. Ia menyebut, hanya ada laporan pohon tumbang yang jumlahnya tidak signifikan.
Advertisement
“Beberapa pekan terakhir ini cuma seperti pohon tumbang karena angin, kalau banjir longsor tidak ada. Korban juga tidak ada,” ujar Antoni Hutagaol kepada Harianjogja.com, Jumat (9/5/2025).
Antoni menyebut, hasil koordinasi dengan BMKG memperkirakan hujan yang masih terjadi hanya dikarenakan gangguan cuaca yang bersifat sementara.
“Kemarin hari Kamis ada rapat koordinasi BPBD se-DIY, dan juga BMKG. Tidak kita perpanjang status siaga banjir, longsor, dan angin kencang lagi karena update dari BMKG bahwa bulan Mei di Pulau Jawa, DIY khususnya sudah musim kemarau,” tandasnya.
“Ini masih terjadi hujan karena adanya gangguan cuaca, biasanya sekitar 5-10 hari terjadi hujan. Menurut BMKG ini hanya sekitar 10 hari, biasanya deras, cepat, tiba-tiba angin kencang jadi bisa dikatakan masuk ke pancaroba,” jelasnya.
Ia menyebut, kondisi cuaca saat ini justru mengurangi potensi bencana kekeringan di musim kemarau. Meskipun begitu, pihaknya tetap siaga jika kondisi cuaca tidak sesuai yang diperkirakan.
“BPBD terus tetap meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi segala kemungkinan. Namanya cuaca kadang kan tidak bisa diprediksi,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Haenyeo Jeju Jadi Daya Tarik Wisata Dunia, Kini Krisis Regenerasi
Advertisement
Berita Populer
- Dinkes Bantul Gencarkan Skrining Aktif TBC dengan Mobile X-Ray
- Kemenkum DIY Wanti-Wanti Penipuan AI, Deepfake dan Voice Cloning
- 2 Korban Pohon Tumbang Monjali Dimakamkan di TPU Seyegan
- Remaja di Imogiri Dianiaya dengan Gesper, Polisi Buru Pelaku
- Renovasi Jembatan Kewek, Pemkot Jogja Wajib Kajian Cagar Budaya
Advertisement
Advertisement




