Advertisement
Jebolnya Saluran Irigasi Kalibawang Belum Berdampak pada Pertanian

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO-- Pemkab Kulonprogo memastikan jika lahan pertanian di wilayah kapanewon Kalibawang maupun Nanggulan tidak terdampak atas jebolnya saluran irigasi di dusun Pantog Wetan, kalurahan Banjaroya, kapanewon Kalibawang, Kulonprogo, yang terjadi pada Selasa (21/9/2021) lalu.
Bupati Kulonprogo Sutedjo mengatakan jebolnya aliran irigasi di Kalibawang beberapa waktu lalu belum berdampak kepada lahan pertanian di sejumlah wilayah yang saat ini memasuki masa tanam pertama.
Advertisement
"Jebolnya saluran induk irigasi Kalibawang belum berdampak pada pola tanam di wilayah yang memasuki masa tanam pertama. Seperti di Kalibawang dan Nanggulan. Saat ini, petani baru mulai garap atau mengolah lahan, ada juga yang sudah menyemai benih. Jadi, umumnya baru persiapan akan tanam," kata Sutedjo pada Rabu (29/9/2021).
Baca juga: Sepekan Tak Ketemu, Warga Cangkringan yang Hilang Setelah Pamit ke Merapi Tak Lagi Dicari
Dikatakan Sutedjo, guna mengantisipasi terjadinya kekeringan lahan pertanian, Pemkab Kulonprogo juga telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) untuk segera melakukan perbaikan.
Bahkan, jawatannya telah melakukan pemantauan di saluran irigasi di dusun Pantog Wetan, kalurahan Banjaroya, kapanewon Kalibawang, Kulonprogo, yang mengalami kerusakan sebanyak tiga kali.
"Semoga dalam sepekan ke depan air sudah bisa dialirkan kembali. Kami mendorong Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) untuk secepatnya menyelesaikan proses perbaikan saluran induk irigasi Kalibawang, sehingga air bisa segera mengalir kembali dan mengairi lahan pertanian," terang Sutedjo.
Baca juga: Tiga Pelaku Pengeroyokan Jukir di Dekat Tempat Hiburan di Jl. Magelang Menyerahkan Diri
Upaya perbaikan saluran irigasi di dusun Pantog Wetan, kalurahan Banjaroya, kapanewon Kalibawang, Kulonprogo, yang ambles pada Selasa (21/9/2021) sebelumnya menjadi sorotan DPRD Kulonprogo. Dewan ikut mendorong agar Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO) diharapkan mempercepat upaya perbaikan.
Anggota Komisi III DPRD Kulonprogo Wisnu Prasetya mengatakan percepatan upaya perbaikan bukan tanpa alasan. Dikarenakan, aliran air menjadi terganggu imbas ditutupnya sementara irigasi. Padahal, aliran air peranannya cukup penting untuk mengaliri ribuan hektare lahan pertanian.
"Kerusakan ini jangan sampai mengganggu masa tanam. Saluran irigasi Kalibawang ini kan sangat strategis ya dan juga vital peranannya untuk pengairan ribuan hektare sawah. Saat ini, lahan pertanian sedang memasuki masa tanam pertama," kata Wisnu beberapa waktu lalu.
Anggota DPRD Kulonprogo dari fraksi Golkar ini mengatakan jika saluran irigasi yang melewati wilayah kapanewon Kalibawang usianya sudah uzur. Dibangun pada masa Belanda silam. Oleh karena itu, upaya perawatan yang komprehensif dinilai perlu dilakukan.
"Sektor pertanian diharapkan mampu dijaga di tengah pandemi Covid-19 terlebih diterapkannya PPKM berjenjang. Sehingga saluran irigasi yang jebol harapannya segera bisa dilaksanakan. Petani juga tidak dipusingkan dengan jebolnya saluran irigasi," ujar Wisnu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ekspor Batu Bara Indonesia Terendah Selama 3 tahun Terakhir, Ini Penyebabnya
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Prameks Jogja-Kutoarjo Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Kutoarjo
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Sleman Selama Mei 2025
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Selama Mei 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Jadwal Bus DAMRI di Jogja Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Cek Lokasi Keberangkatannya
Advertisement