Advertisement
Lakalantas Banyak Libatkan Pelajar

Advertisement
Harianjogja.com, PENGASIH--Masih banyaknya korban kecelakaan lalu lintas yang berasal dari kalangan pelajar menjadi keprihatinan tersendiri bagi Pemkab Kulonprogo. Tenaga pendidik di masing-masing sekolah diharapkan mengedukasi siswanya agar tertib berlalulintas.
Bupati Kulonprogo Sutedjo mengatakan pelajar di Kulonprogo menduduki peringkat kedua setelah karyawan swasta, baik sebagai pelaku maupun korban kecelakaan lalu lintas. Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas diakibatkan dari pengguna jalan, kondisi kendaraan, maupun kondisi jalan.
Advertisement
BACA JUGA : 3 Korban Meninggal Laka Lantas di Kulonprogo akan Terima
“Faktor penyebab kecelakaan sebanyak 70 persen adalah manusia, dan sisanya adalah faktor kendaraan, teknologi, alam, dan jalan. Demikian halnya di Kulonprogo, kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kesalahan manusia [human error] menduduki peringkat teratas," kata Sutedjo pada Kamis (7/10/2021).
Sebagai salah satu upaya dalam menurunkan angka kecelakaan di kalangan pelajar, yang notabene sebagai generasi penerus bangsa ke depan, Pemkab Kulonprogo melalui Dinas Perhubungan Kulonprogo memberikan penanaman etika berlalulintas kepada 60 tenaga pendidik dari SMA/K/MAN, SMP/MTS dan SD/MI di SMK Negeri 1 Pengasih Kulonprogo pada Rabu (6/10/2021).
Dikatakan Sutedjo, program yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kulonprogo harapannya dapat berjalan secara berkesinambungan dengan kemajuan teknologi yang sangat berpengaruh pada perkembangan sektor transportasi.
"Dapat dipahami bahwa adanya transportasi, manusia sangat banyak terbantu untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari," kata Sutedjo.
"Tetapi, di sisi lain manusia juga harus sadar dengan adanya berbagai macam ancaman yang dapat ditimbulkan dengan adanya teknologi tersebut, yang akan dapat membahayakan manusia itu sendiri," sambung Sutedjo.
BACA JUGA : 6 Warga Jadi Korban Lakalantas, Bulak Umpeng Daraman
Kepala Dinas Perhubungan Kulonprogo, Lucius Bowo Kristianto, mengatakan sampai saat in banyak kasus kecelakaan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia disebabkan karena faktor manusia atau seringkali disebut sebagai human eror.
“Sering kali terjadi kasus kecelakaan lalu lintas faktor penyebabnya pun bisa bermacam-macam, tapi ternyata yang paling dominan adalah human error. Dalam konteks kecelakaan, human error berarti faktor manusia seperti persoalan keterampilan, kelelahan, rendahnya etika, serta kurangnya pemahaman aturan," kata Bowo.
Dikatakan Bowo, internalisasi tentang nilai-nilai etika kepada tenaga pendidik di Kulonprogo menjadi sangat penting untuk mengintervensi kecelakaan yang bersumber dari faktor human error. Satuan pendidikan dari berbagai tingkatan menjadi entitas yang sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai etika berlalu lintas.
"Kolaborasi antara pemangku kepentingan dan stakeholder menjadi jawaban tentang pemahaman nilai-nilai etika berlalu lintas. Diharapkan, internalisasi nilai-nilai berlalulintas kepada tenaga pendidik mampu disosialisasikan kepada pelajar di masing-masing sekolah," terang Bowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Ribu Penerima Bansos Terindikasi Terlibat Judi Online, Ini Komentar Sosiolog UGM
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
Advertisement
Advertisement