Lewat Konser Gendong-Gandeng, Musisi Jogja Dukung Pendidikan Disabilitas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Musisi dan seniman Jogja menggalang dana amal melalui konser daring yang ditujukan bagi yayasan pendidikan difabel Dwituna Rawinala. Konser bertajuk Gendong-Gandeng akan dilangsungkan pada 9-10 November 2021 mendatang dan digelar secara daring.
Perwakilan konser amal Gendong-Gandeng, Risang Yuwono, menyebut, konser akan mengangkat tema Dari Jogja untuk Indonesia. Ajang yang sekaligus wadah reuni ini merupakan bentuk dorongan urun dana (crowdfounding) dari semua pihak yang menikmati konser lewat sistem donasi melalui http://www.bantoo.id.
Ada sederet penampil yang bakal mengisi acara di antaranya Shaggydog, The Produk Gagal, hingga musikus lain, seperti Langit Sore, Hasoe Angels, Ndarboy Gank, Kukuh Prasetya, dan Korekayu. "Kemudian ada juga Rawinala Band yang personelnya itu merupakan penyandang disabilitas," kata Risang, Minggu (31/10/2021) saat audiensi dengan GKR Hemas.
Dia menambahkan, konser amal ini bermula dari kegelisahan para musikus. Pandemi yang melanda membuat pentas-pentas para seniman maupun para musikus tak kunjung digelar. Keinginan untuk mengadakan agenda serupa bahkan sempat muncul sebelumnya namun terkendala dari sisi izin saat status DIY masih berada PPKM Level 3.
"Sekarang sudah diizinkan, meski hanya kru serta penampilnya saja yang di studio, selebihnya secara daring. Tetapi, yang penting bisa beraktivitas lagi, sambil mendorong perhatian kepada pendidikan disabilitas ganda, karena belum banyak yang mengarah ke sana," katanya.
Konser amal Gendong-Gandeng bakal disiarkan secara live di sembilan kanal Youtube, di antaranya Rawinala, Doggy TV, Ndarboy Gank Cahnnel, dan Kukuh Prasetya Channel. "Gratis dan tanpa syarat. Kecuali, andai pemirsa tergerak, berkenan meneteskan kebaikan lewat platform yang telah kami sediakan, untuk membantu teman-teman disabilitas yang ada di seantero Tanah Air," kata Risang.
GKR Hemas pada kesempatan itu mengapresiasi upaya para seniman dan musikus yang berupaya menggerakkan konser amal. Upaya itu disebut Hemas merupakan wujud kepedulian seniman terhadap masalah-masalah sosial kemanusiaan yang kadang belum teratasi sepenuhnya.
Hemas juga dijadwalkan hadir dan acara itu sebagai pembicara pada sesi inspirational talk, bersama para aktivis dunia disabilitas. "Bagi saya ini luar biasa. Semoga apa yang dilakukan para seniman ini jadi amal ibadah sekaligus awal kebangkitan seniman Jogja dan bisa semakin bertahan di tengah situasi pandemi Covid-19," kata Hemas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
Advertisement