Advertisement

Libur Nataru, PHRI DIY Ingatkan Hotel Tak Naikkan Tarif

Lugas Subarkah
Senin, 22 Desember 2025 - 14:27 WIB
Jumali
Libur Nataru, PHRI DIY Ingatkan Hotel Tak Naikkan Tarif Deddy Pranowo. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mengingatkan hotel di Yogyakarta agar tidak menaikkan tarif secara berlebihan saat libur Natal dan Tahun Baru demi menjaga citra pariwisata.

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo, menegaskan bahwa momentum Nataru seharusnya menjadi ajang promosi dan pemberian layanan terbaik (hospitality), bukan ajang "aji mumpung" yang dapat merusak citra pariwisata Jogja.

Advertisement

Hingga Senin (22/12/2025), tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel di Jogja telah menunjukkan tren positif dengan mencapai angka sekitar 60%.

“Sebelum tanggal 20 Desember, reservasi baru menyentuh 34 persen. Ternyata, saat ini banyak wisatawan yang memilih offline atau datang langsung ke hotel (go-show),” ujar Deddy, Senin sore.

PHRI DIY menargetkan okupansi dapat menyentuh angka 80% saat malam pergantian tahun nanti. Meski demikian, pihaknya tetap mewaspadai beberapa kendala lapangan seperti potensi kemacetan yang dapat memengaruhi kepuasan wisatawan.

Untuk mencegah praktik nuthuk atau penerapan tarif yang terlalu tinggi, PHRI DIY telah menetapkan regulasi batas bawah dan batas atas harga kamar bagi seluruh anggotanya.

“Anggota kami dimohon tidak memanfaatkan momentum ini untuk aji mumpung. Kami sudah membatasi kenaikan tarif. Batas atasnya adalah 40 persen dari harga normal,” ungkap Deddy.

PHRI DIY berkomitmen mengawal kebijakan ini secara ketat. Sanksi berupa Surat Peringatan (SP) 1 hingga SP 3 siap dijatuhkan bagi hotel yang melanggar ketentuan tersebut. Sejauh ini, Deddy mengklaim para anggota PHRI masih patuh terhadap aturan yang telah disepakati bersama.

Selain soal tarif, PHRI DIY juga meminta calon wisatawan untuk ekstra waspada saat melakukan pemesanan kamar secara mandiri. Hal ini belajar dari pengalaman tahun lalu, di mana marak terjadi modus penipuan dengan mengganti nomor telepon hotel di kolom profil Google Maps.

“Pastikan nomor telepon yang dituju benar-benar asli milik hotel tersebut. Calon wisatawan bisa memverifikasi nomor kontak melalui website resmi PHRI DIY,” imbau Deddy.

Modus penipu biasanya mengubah nomor kontak di Google Maps untuk mengarahkan calon korban melakukan transfer ke rekening pribadi. Oleh karena itu, pengecekan ulang melalui kanal resmi sangat disarankan guna menjamin keamanan transaksi wisatawan selama liburan di Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Awal 2026, Seluruh Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Awal 2026, Seluruh Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

News
| Senin, 22 Desember 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism

Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism

Wisata
| Senin, 22 Desember 2025, 11:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement