Minim Proyek, Batu Bata Produksi Bantul Tak Laku

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pandemi Covid-19 membuat pembangunan fisik jauh berkurang. Dampaknya dirasakan oleh para perajin batu bata di Kalurahan Jambidan, Banguntapan, yang kesulitan menjual hasil produksinya.
Salah satu perajin batu bata, Jumanah, mengaku dampak pandemi cukup terasa dalam penjualan batu bata. Dia menuturkan kini kesulitan menjual batu bata siap pakai.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
“Kalau sebelum pandemi bisa laku 1.000 batu bata per bulan, kini tidak bisa," tuturnya, Minggu (31/10/2021).
Menurutnya, dalam sebulan dia belum tentu bisa menjual hasil produksinya. "Kadang sebulan tak laku sama sekali," katanya.
Lantaran permintaan terus berkurang, Jumanah mengaku terpaksa mengurangi jumlah produksi. Di kondisi normal, Jumanah bisa mencetak 500 batu bata mentah setiap harinya.
Kini permintaan batu bata terus berkurang, bahkan terkadang sampai tiga bulan belum laku. Untuk kebutuhan sehari-hari, dia terpaksa mengandalkan bantuan dari anak-anaknya.
Perajin batu bata lainnya, Tumijan, mengalami nasib serupa. Rata-rata batu bata produksi Tumijan baru laku dua bulan sekali. Kondisi ini diperparah dengan naiknya harga salah satu bahan untuk pembuatan batu bata.
"Sekarang penjualan menurun. Kondisi kian sulit karena saat ini memasuki musim hujan. Batu bata yang baru dicetak sulit kering. Harga sekam untuk membakar batu-bata juga kian mahal," katanya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gubernur Koster Klaim Ada Ancaman Keamanan Jika Israel Datang ke Bali
Advertisement

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi, Nelayan Bantul Tetap Melaut
- Wisata Solo Belakangan Moncer, Pemda Minta Tidak Disaingkan dengan Jogja Tapi...
- Penipuan Bermodus Tunggakan Tagihan Telepon, Seorang Dosen di Jogja Kehilangan Rp710 Juta
- Pastikan THR Dibayarkan, Pemkab Kulonprogo Pantau Ketat 10 Perusahaan
- Ini Dia Pelanggaran yang Banyak Ditemukan saat Ramp Check di Terminal Giwangan, Rata-rata Masalah Administrasi
Advertisement