Sudah Jadi Warisan Nasional, Gudeg Manggar Akan Dikembangkan Dimulai 2022

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Setelah gudeg manggar ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia, Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Bantul mulai menyusun strategi pelestarian dan pengembangannya. Sosialisasi hingga festival gudeg manggar menjadi salah satu wacana pengembangan.
Kepala Kundha Kabudayan Bantul, Nugroho Eko Setyanto, mengatakan pengembangan gudeg manggar wajib dilakukan pemerintah maupun masyarakat. "Penetapan itu proses perlindungan. Selanjutnya adalah pengembangan dan pemanfaatan," katanya, Rabu (10/11/2021).
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Menurutnya, setelah ditetapkan sebagai WBTB, gudeg manggar tidak boleh berhenti dikembangkan. Jika tidak ada pengembangan, status sebagai warisan bisa dicabut. Oleh karena itu, rencana pengembangan telah dirancang dengan berbagai bentuk kegiatan seperti festival gudeg manggar, sosialisasi, pelatihan pengemasan hingga pelatihan pemasaran.
Kundha Kabudayan Bantul telah menggelar penelitian di salah satu pusat gudeg manggar di Mangir, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pajangan. Nugroho menjelaskan Mangir merupakan lokasi asal gudeg manggar yang dibuat pada zaman kerajaan Mataram.
"Dalam penelitian, gudeg manggar ada sejak zaman Ki Ageng Mangir. Pengolahan gudeng manggar salah satunya diinisiasi istri Ki Ageng Mangir. Zaman dulu, gudeg manggar selalu dihidangkan untuk acara ritual dan acara keseharian," ujarnya.
Kini gudeg manggar telah menyebar ke seantero Bantul, seperti di Kapanewon Srandakan dan Bantul. "Dari sisi jumlah hampir semua orang yang bisa memasak gudeg hampir bisa membuat gudeg manggar," ujarnya.
Meski saat ini gudeg nangka lebih dikenal, penikmat gudeg manggar tak kalah banyak. Bahkan di Bantul gudeg manggar termasuk hidangan yang selalu disuguhkan untuk menjamu tamu saat Lebaran. Nugroho menyebutkan kegiatan pengembangan paling cepat diselenggarakan pada 2022. Nantinya, Dinas Kebudayaan Bantul akan menggandeng sejumlah organisasi perangkat daerah terkait.
Sebelumnya, salah satu pembuat olahan kuliner gudeg manggar Bu Seneng Srandakan, Sri Haryanti mengaku senang dengan adanya penetapan gudeg manggar sebagai warisan budaya. Dia berharap ke depannya ada bantuan promosi agar gudeg manggar semakin terkenal.
"Bagus kalau gudeg manggar ditetapkan sebagai warisan budaya, soalnya jarang juga sekarang yang memasak gudeg manggar. Masyarakat tahunya hanya gudeg nangka," tuturnya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Geser Rusia, Amerika Kini Jadi Pemasok Minyak Mentah Terbesar Eropa
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Kapolres Kulonprogo Dicopot dari Jabatannya, Buntut Penutupan Patung Maria
- Pemda DIY Siapkan 3 Langkah untuk Kawal Pembayaran THR Tepat Waktu
- Danramil Rongkop Terlibat Kecelakaan di Jalan Imogiri, 1 Meninggal Dunia
- Tok! Pilihan Lurah di Gunungkidul pada 2024 Dipastikan Ditunda
- Tagihan LPJU Gunungkidul Nyaris Rp1 Miliar Per Bulan
Advertisement