Advertisement
Begini Strategi Pemkab Sleman Hadapi Varian Baru Omicron
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Pemkab Sleman belum membahas secara konprehensif terkait upaya membendung munculnya varian baru Covid-19, Omicron asal Afrika. Terutama saat menghadapi Natal dan Tahun Baru akhir Desember nanti.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan hingga kini pemerintah masih menunggu kebijakan Pusat terkait pelaksanaan Nataru bulan depan. Sampai saat ini, katanya, Pemkab masih belum membahas soal itu. "Ya meskipun Nataru nanti kebijakannya nanti diberlakukan PPKM level 3, teknisnya masih menunggu kebijakan dari pusat," kata Kustini saat dikonfirmasi Harian Jogja, Senin (29/11/2021).
Advertisement
Meskipun begitu, katanya, Sleman juga menyiapkan langkah-langkah antisipatif agar varian baru Covid-19 Omicron, tidak masuk wilayah Sleman. Caranya dengan memperkuat penerapan protokol kesehatan (Prokes) di masyarakat. "Apa yang sudah kami jalankan selama ini terkait Prokes, harus lebih ditegakkan lagi. Ini melibatkan semua pihak hingga padukuhan," katanya.
BACA JUGA: PKL Malioboro Bakal Direlokasi, Pedagang Syok
Meskipun tidak berharap varian baru tersebut masuk ke Sleman, kata Kustini, Pemkab juga menyiagakan fasilitas-fasilitas layanan kesehatan untuk menangani pasien. Mulai dari selter-selter di kalurahan, gedung-gedung Isoter hingga rumah-rumah sakit rujukan Covid-19, katanya, tentu akan disiagakan. "Kalau varian baru yang katanya lebih cepat penularannya itu ada di sini maka seluruh layanan kesehatan tentu akan diaktivasi. Tentu kami tidak berharap itu terjadi," ujarnya.
Pengalaman Sleman saat menghadapi gempuran varian Delta, menjadi pelajaran penting dan berharga. Tidak hanya bagi pemerintah, tenaga kesehatan tetapi juga masyarakat. "Kami mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada saat menghadapi libur Nataru. Terutama terhadap orang luar daerah yang berkunjung atau menginap di daerahnya. Harus sudah punya peduli lindungi telah divaksinasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama.
Selain itu, katanya, masyatakat juga diminta untuk mewaspadai kedatangan pekerja migran dari luar negeri, seperti TKI dan sebagainya. Dia meminta agar kedatangan mereka dilaporkan dan dipantau oleh masing-masing Puskesmas. "Kalau ada yang sakit dengan tanda-tanda Covid segera memeriksakan diri ke Faskes terdekat," katanya.
Cahya juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan penerapan Prokes 3M dan 5M. Menurutnya, penerapan Prokes secara disiplin merupakan kunci untuk terhindar dari paparan virus Corona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
TWC Targetkan Wisatawan Candi Borobudur & Prambanan Naik 37% Saat Libur Lebaran
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement