Advertisement

Promo November

Hanyut di Lautan, Alat Pendeteksi Cuaca Ditemukan Nelayan

David Kurniawan
Minggu, 19 Desember 2021 - 16:57 WIB
Sunartono
Hanyut di Lautan, Alat Pendeteksi Cuaca Ditemukan Nelayan Petugas SAR Satlinmas Wilayah II mengamankan Rama Buoy temuan nelayan dan diikat agar tidak hanyut lagi di alur sungai bawah tanah Baron, Minggu (19/12). - Ist.

Advertisement

Harianjogja.com, TANJUNGSARI – Anggota SAR Satlinmas Wilayah II DIY di Pantai Baron mengevakuasi Research Moored Array for African Asian Australian Monsoon Analysis and Prediction (Rama) Buoy atau alat pendeteksi cuaca yang terombang-ambing di lautan, Minggu (19/12/2021). Alat ini sudah diamankan di alur sungai bawah tanah Baron.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Surisdiyanto mengatakan, temuan Rama Buoy yang mengapung di laut diketahui pertama kali oleh nelayan yang mencari ikan. Adapun titik temuan berjarak sekitar tiga mill dari garis pantai. Selanjutnya, temuan dilaporkan ke petugas SAR.

Advertisement

BACA JUGA : Nelayan Sadeng Gunungkidul Kini Lebih Paham tentang Iklim

“Ditemukan sekitar 10.00 WIB. Kami pun langsung dihubungi oleh nelayan yang bersangkutan melalui sambungan telepon,” kata Suris, Minggu.

Usai mendapatkan laporan, anggota SAR pun diterjunkan sebanyak lima orang untuk mengevakuasi alat ini. Penarikan dilakukan menggunakan satu unit perahu jukung dan satu jetski.

Dia menjelaskan, proses evakuasi berlangsung sekitar dua jam. Hal ini dikarenakan kondisi gelombang sedang naik serta penarikan harus melawan arus dan angin sehingga proses dilakukan dengan hati-hati.

“Kami alat tersebut berhasil diamankan dan ditarik ke tepian,” katanya.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II, Marjono memastikan Rama Buoy yang hanyut bukan terpasang di perairan Gunungkidul. Pasalnya, hingga sekarang belum ada alat yang terpasang seperti temuan dari nelayan. “Kemungkinan milik BPPT. Kami juga sudah berkoordinasi berkaitan dengan temuan ini,” katanya.

BACA JUGA : Gelombang Tinggi, Nelayan Gunungkidul Berhenti Melaut

Dia mengakui tidak tahu alat peringatan dini dipasang dimana. Namun Marjono menduga alat ini hanyut karena tali jangkar yang digunakan mengikat hanyut sehingga terbawa arus laut. Untuk sekarang, sudah diamankan dan ditaruh di alur sungai bawah tanah Baron.

“Sudah kami amankan dan menunggu dari BPPT. Biar tidak hanyut kami juga sudah mengikatnya,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hari Ini Kejagung Kembali Periksa 5 Saksi dalam Kasus Impor Gula di Kemendag

News
| Selasa, 26 November 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement