Advertisement
Jadi Situs Termegah, Candi Risan Butuh Penelitian Mendalam

Advertisement
Harianjogja.com, SEMIN – Candi Risan di Kalurahan Candirejo, Semin, Gunungkidul menjadi salah satu situs purbakala termegah di Gunungkidul. Hal ini terihat dari bentuk bangunan yang masih terlihat hingga sekarang.
Di Gunungkidul terdapat beberapa situs candi seperti di Kalurahan Pacarejo, Semanu; Kalurahan Plembutan, Wonosari. Meski demikian, dari sisi peninggalan Candi Risan lebih lengkap ketimbang dua situs lainnya.
Advertisement
Keberadaan candi ini juga mendapatkan perhatian dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Pada saat peresmian Taman Budaya Gunungkidul, Sultan sempat menyingung keberadaan Candi Risan.
Menurut dia, adanya candi ini membuktikan di Gunungkidul memiliki jejak peradaban dan budaya yang bernilai tinggi. Meski demikian, guna memastikan jejak purbakala ini harus dilakukan kajian dan penelitian yang lebih mendalam.
Sultan mengungkapkan, ada beberapa versi berkaitan dengan penemuan candi Budha ini. Salah satunya, Candi Risak diyakini dibangun pada masa Mataram Kuno dan usianya lebih tua dari Candi Prambanan. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya Arca Avalokitesvara.
Selain itu, ada juga versi cerita yang mengaitkan keberadaan candi dengan pelarian prajurit Majapahit. Meski demikian, Sultan menilai hal ini kurang relevan karena Kerajaan Majapahit memiliki masa yang berbeda.
“Saya menduga keberadaan Candi Risan memiliki hubungan dengan peradaban di Kali Oya yang secara geografis jaraknya tidak jauh dari Candi,” katanya, Senin (20/12).
Tokoh Masyarakat Kalurahan Candirejo Joko Haryono mengatakan, meski sudah tidak utuh, tapi struktur bangunan masih terlihat. Candi ini berada pada ketinggian 136 meter di atas permukaan air laut (mdpl) dengan luar area 2.000 meter persegi.
Dia menjelaskan bahwa Candi Risan terdiri atas dua buah candi yang berderet dari utara ke selatan. Di mana Candi I berukuran 13 m x 13 m, sedangkan Candi II berukuran 11,5 m x 11,5 m.
“Candi Risan menghadap ke barat, hal ini berdasarkan temuan tangga pada sisi barat Candi. Dan candi Risan terbuat dari batu putih (tufa),” katanya.
Menurut Joko, untuk artefak Arca Avalokitesvara disimpan di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY. Arca ini sempat hilang dan sampai di tangan kolektor di Singapura.
“Dulu kabarnya dicuri dan dijual ke Singapura, terus ditirakati tujuh malam ketemu pelakunya. Sekarang arca itu ada di BPCB Prambanan dan koleksi arca dari Candi Risan merupakan yang paling bagus di seluruh DIY,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
- Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
- Pelajar Jogja Isi Liburan Sekolah dengan Lestarikan Budaya Jawa, Belajar Geguritan hingga Aksara Jawa
- Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
Advertisement
Advertisement