Advertisement
Kasus Covid-19 Terus Naik, Pemkab Sleman Khawatir Muncul Gelombang Ketiga
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Tingkat penularan Covid-19 di wilayah Sleman terus meningkat. Selain muncul klaster keluarga dan pelaku perjalanan, sejumlah siswa SMP dinyatakan positif Covid-19. Pemkab Sleman meminta masyarakat diminta tidak menyepelekan imbauan pemerintah dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (Prokes).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Cahya Purnama meminta masyarakat tidak mengabaikan peringatan pemerintah terkait potensi ledakan Covid-19 varian Omicron. Ia berharap masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan prokes.
Advertisement
"Pemerintah pusat sudah memperingatkan terjadi lonjakan kasus akibat varian Omicron ini. Potensi gelombang ketiga ini diperkirakan terjadi antara Februari-Maret. Kalau sampai saat ini, laporan konfirmasi Omicron di Sleman belum ada hasilnya," katanya, Jumat (28/1/2022).
Peringatan Pemkab Sleman bukan tanpa alasan. Dia melihat kasus harian Covid-19 dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan dibanding sebelum-sebelumnya. "Penyebaran varian Omicron cepat, masa inkubasinya juga tiga hari. Padahal untuk menentukan apakah sampel yang diambil varian Omicron atau tidak, membutuhkan penelitian lanjutan," katanya.
BACA JUGA: Covid-19 DIY Naik Dua Kali Lipat, Sultan: PTM di Sekolah Dipangkas 50 Persen
Cahya meminta masyarakat tetap mewaspadai peringatan perintah terkait penyebaran Omicron. Sebab fenomena yang ia lihat saat ini, setelah divaksinasi masyarakat cenderung mulai mengendorkan prokes. Padahal setelah vaksinasi tidak memungkinkan untuk tidak terpapar Covid-19.
"Padahal prokes tetap harus dijaga betul meskipun sudah divaksinasi, sudah dibooster. Ini harus diingatkan lagi. Prokes kalau kendor berpotensi terkena Covid-19, meskipun nanti bergejala ringan," katanya.
Selain mengingatkan masyarakat untuk disiplin menjalankan prokes, Cahya juga akan meningkatkan akselerasi kegiatan vaksinasi. Masyarakat yang belum divaksin Covid-19, diminta untuk segera melaksanakan vaksinasi. "Kami akan menuntaskan vaksinasi bagi anak dan lansia, jangan sampai mereka tertular. Yang agak rawan anak di bawah 6 tahun," katanya.
Terkahir, lanjut Cahya, ia meminta penerapan aturan PPKM level 2 kembali ditegakkan dan ditaati agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 seperti di DKI Jakarta. Kalau masyarakat abai dan menyepelekan, bisa saja yang terjadi di Jakarta terjadi di Jogja. "Pasti akan merangkak (kasusnya). Ini sudah mulai merangkak. Saya sudah bisa memprediksi berdasarkan kasus tracing akan meningkat. Ini seperti fenomena gunung es," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
Advertisement
Advertisement