Tak Ingin Penerima Ganti Rugi Tol Jogja Solo & Jogja Bawen Bangkrut, Ini Pesan Sultan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Gubernur DIY Sri Sultan HB X tak ingin penerima ganti rugi Tol Jogja Solo dan Tol Jogja Bawen bangkrut. Sultan berpesan agar penerima ganti rugi proyek tol membelanjakan uangnya untuk mencari tanah pengganti dan tidak menghambur-hamburkan uang.

“Mereka harus beli tanah pengganti, uangnya jangan dihambur-hamburkan,” kata Sultan di Gunungkidul sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (29/1/2022).

BACA JUGA: Warga Sekitar Tol Jogja Bawen di Tempel Sulit Cari Tanah Pengganti, Ini Saran Pemerintah

Sejumlah warga Kabupaten Sleman yang terdampak Tol Jogja Solo maupun Tol Joga bawen mulai menerima uang ganti rugi atas lahan yang harus mereka lepas untuk proyek jalan bebas hambatan. Banyak werga yang menjadi miliarder karena mendapat ganti rugi miliaran rupiah. Sebagian dari mereka memang sudah mencari tanah pengganti, meski tak sedikit yang kesulitan mencari tanah pengganti karena harga tanah sudah melonjak tajam.

Menurut Sultan,  menghambur-hamburkan uang ganti rugi Tol Jogja Solo dan Tol Jogja bawan akan membuat warga bangkrut.  

“Itu akan miskin sendiri, memiskinkan dirinya sendiri, mestinya kehidupannya lebih baik,” kata Sultan.

Sultan mengatakan uang ganti rugi selain dipakai untuk membeli tanah juga bisa digunakan untuk investasi lain yang bisa menguntungkan di masa mendatang.

“Kami hanya bisa mengimbau, semua kembali kepada mereka sendiri,” ujar Sri Sultan. 

BACA JUGA: Tol Jogja Bawen Dibangun Agustus 2022, Tol Jogja Solo Diresmikan 17 Agustus 2023

Salah satu warga terdampak Tol Jogja Solo di Purwomartani, Kalasan, Sleman, sudah punya rencana agar uang ganti rugi dari proyek tol tidak menguap begitu saja.

Victor Mahrizal, penduduk Dukuh Bayen, Purwomartani, Kalasan, mengaku sudah punya rencana untuk menggunakan uang ganti rugi dari lahan dan rumahnya yang tergusur Tol Jogja Solo. Lahan Victor di Bayen yang terkena tol seluas 1.554 meter persegi. Di atasnya berdiri rumah seluas 600 meter persegi.

Beberapa tahun lalu, Victor merenovasi rumahnya agar bisa dipakai sebagai warung.

“Rencana saya membuat warung di perdesaan yang sekarang sedang digemari. Tetapi saat renovasi baru berjalan sebagian, muncul kabar proyek Tol Jogja Solo melewati lahan saya. Terpaksa renovasi saya hentikan,” kata Victor kepada Harian Jogja.

Pria yang bekerja sebagai pengacara ini kemudian merencanakan penggunaan uang ganti rugi yang akan dia terima.

“30% uang ganti rugi akan saya pakai untuk membeli lahan pengganti dan rumah serta kantor. Saya tidak perlu lahan luas dan rumah serta kantor pengacara yang besar, yang penting lokasinya mudah dijangkau. Kalau bisa di perkotaan,” ujar dia.

Sementara, 30% ganti rugi lainnya akan dipakai sebagai modal bisnis properti yang sudah dia rintis. Sisa ganti rugi sebesar 40% akan digunakan untuk investasi seperti reksadana atau saham.

“Saya tidak tertarik membeli mobil baru karena itu tidak produktif,” ucap Victor.

BACA JUGA: Lahan Tol Jogja Bawen Dibersihkan Bulan Depan, Dimulai dari Tirtoadi

Saat ini, Victor masih menunggu pembayaran ganti rugi untuk wilayah Dukuh Bayen.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Jogja-Bawen Wijayanto mengatakan uang ganti rugi untuk warga Temanggal I, Purwomartani, Kalasan, kemungkinan akan dibayarkan bulan depan. Selanjutnya, uang ganti rugi akan diberikan kepada warga di Purwomartani, termasuk penduduk Bayen. Tahun ini, semua lahan warga yang terkena Tol Jogja-Solo Seksi I akan dibebaskan. Lahan yang tergusur Tol Jogja Bawen di wilayah DIY juga akan dibereskan tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News