Advertisement

KMID Jogja Ajak Semua Berkarya

Lajeng Padmaratri
Senin, 31 Januari 2022 - 03:27 WIB
Arief Junianto
KMID Jogja Ajak Semua Berkarya Anggota KMID Jogja berfoto bersama seusai kegiatan. - Istimewa/KMID Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Banyaknya anak muda yang ingin belajar berkarya lewat tulisan mendorong terbentuknya wadah bernama Komunitas Menulis Indonesia Daerah (KMID) Jogja. Ruang belajar menulis ini bahkan telah menelurkan sejumlah karya dalam bentuk buku.

Pada 2019 lalu, seorang penulis bernama Khairil Oktaviandi tergerak membuat wadah bagi siapapun yang tertarik untuk berbagi pengalaman mengenai dunia kepenulisan dalam sebuah komunitas. Penulis yang akrab disapa Bang Okta ini pun membentuk Komunitas Menulis Indonesia yang kini telah tersebar ke sejumlah wilayah, salah satunya di Jogja.

Advertisement

"Awal mulanya memang dari Bang Okta sebagai pendiri KMI bertujuan bisa membentuk komunitas menulis di berbagai daerah. Sehingga perwakilan daerah ini bisa menjadi perwakilan yang mempersatukan literasi di Indonesia," ujar Koordinator KMID Jogja, Linda Keban kepada Harianjogja.com, belum lama ini.

Mulanya, KMI yang dibentuk Bang Okta memiliki anggota dan pengurus dengan jumlah sekitar 10-15 orang. Lantaran berasal dari berbagai daerah, masing-masing anggota pun mengembangkan komunitas di wilayahnya masing-masing.

Di Jogja, komunitas ini terbentuk pada 26 September 2020. Selain Jogja, KMI tersebar di Madura, Surabaya Raya, Lombok, Bogor, Solo Raya, Mempawah, Malang Raya, Bandung Raya, serta Jabodetabek.

Motivasi terbentuknya komunitas ini salah satunya lantaran banyak anak muda yang bertanya-tanya bagaimana caranya membuat tulisan yang baik dan menarik hingga menerbitkan buku maupun tulisan di banyak platform.

Linda menuturkan KMID Jogja ingin menjadi komunitas yang menjadi fasilitas bagi para penulis pemula yang ingin belajar bagaimana menjadi penulis profesional.

"Kami bisa sama-sama berbagi dan belajar satu sama lain untuk mengembangkan hobi dan bakat yang kita punya di bidang kepenulisan dan literasi. Bahkan beberapa pengurus dan anggota KMID Jogja itu sudah menerbitkan buku solo," ucap Linda.

Setiap tahun, KMID Jogja berupaya mengadakan lokakarya kepenulisan secara luring yang bisa mewadahi para anggota untuk bisa belajar menulis bersama. Selain itu, mereka juga banyak membuat agenda talkshow daring yang bisa diikuti oleh siapapun melalui media sosial.

Tak jarang para anggota juga membuat agenda kopi darat dan buka bersama saat Ramadan. Komunitas ini juga tengah terlibat kolaborasi dengan komunitas lain dalam agenda bakti sosial.

"Sebenarnya kami enggak hanya fokus berkegiatan untuk eksternal, tetapi kami juga ingin fokus untuk internal. Kami ingin anggota bisa aktif dan mendapat manfaat baik ilmu dan pengalaman bergabung di KMID Jogja," ujar Linda.

Tak Terbatas

Saat ini, anggota KMID Jogja berjumlah 44 orang. Kebanyakan yang bergabung ke dalam komunitas ini didominasi kalangan pelajar dan mahasiswa.

Meski demikian, KMID Jogja berupaya tidak membatasi siapapun untuk bergabung. Linda menuturkan komunitas ini terbuka bagi siapapun, sehingga tidak memandang umur dan kalangan apapun. Meskipun masih anak-anak, orang tua, bahkan lansia, tetap bisa diterima di komunitas menulis ini. Hanya memang lantaran KMID adalah komunitas regional, maka jika ingin bergabung ke KMID Jogja maka calon anggota diharuskan berdomisili di Jogja.

"Bagi kami yang penting bisa memberikan wadah atau fasilitas bagi seluruh orang yang memang memiliki hobi dan rasa kepedulian terhadap literasi, jadi yang pasti juga memiliki komitmen atau hobi di bidang kepenulisan dan literasi," kata Linda.

Selain berbagi ilmu dan pengalaman di bidang kepenulisan, para anggota juga didorong untuk membuat karya tulis. Sesama anggota bahkan beberapa kali membuat buku dari program nubar atau nulis bareng.

Agar para anggota bisa terdorong untuk rutin menulis, KMID Jogja juga sering mengadakan tantangan mingguan bagi anggota. Setiap minggu mereka diminta menulis sebuah karya tulis sesuai ketentuan.

"Jadi kadang kami bikin challenge mingguan. Kami bagi ke tim puisi, pantun, quotes, dan lain-lain. Lalu setelah belajar di tim itu, kami switch ke tim lain supaya teman-teman bisa merasakan dan belajar membuat karya yang lain," terangnya.

Dengan begitu, Linda berharap KMID Jogja bisa menjadi wadah yang mengumpulkan para pejuang literasi untuk memajukan literasi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Selain Hasto Kristiyanto, KPK Cegah Yasonna Laoly ke Luar Negeri

News
| Kamis, 26 Desember 2024, 00:07 WIB

Advertisement

alt

Waterboom Jogja Kebanjiran Pengunjung di Libur Natal, Wahana Baru Jadi Daya Tarik

Wisata
| Selasa, 24 Desember 2024, 16:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement