Klaster Mantenan di Kulonprogo: Rombongan Pengantin Ada yang Sakit tapi Nekat Hajatan
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO-Klaster Covid-19 karena kegiatan mantenan atau pernikahan ditemukan di Kulonprogo. Penularan Covid-19 ini bermula dari rombongan penganten yang sakit tapi tetap nekat menggelar hajatan.
Tak hanya keluarga pengantin yang terpapar, akibat klaster Covid-19, tamu undangan termasuk pejabat yang hadir kondangan juga ikut terpapar Covid-19.
Advertisement
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 setempat menyatakan klaster Covid-19 terjadi di sebuah acara pernikahan mantenan yang dilakukan oleh warga kalurahan Karangsari, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Baning Rahayujati, mengatakan sedikitnya 13 orang diketahui positif Covid-19 dari klaster Covid-19 mantenan di wilayah Karangsari, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo.
"Saya akan menyampaikan adanya klaster baru di 2022 yaitu saya sebut sebagai klaster mantenan Karangsari. Dimana setelah ada kegiatan pernikahan itu ada yang sakit, kemudian dites ternyata positif antigen," kata Baning pada Selasa (1/2/2022).
"Dari situ akhirnya kami dapatkan sampai dengan hari kemarin itu ada 13 positif, 12 hasil tes antigen dan satu hasil PCR dari 52 orang yang dilakukan tracing. Kami hari ini masih menunggu hasil PCR. Kami masih menunggu hasil 36 sampel yang ada di Balai Besar Veteriner Wates," sambung Baning.
BACA JUGA: Jualan Narkoba, Warga Kulonprogo Berkedok Jadi Pedagang Pecel Lele
Hasil penelusuran Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo menyatakan klaster Covid-19 mantenan di Karangsari bermula dari rombongan pengantin pria yang berasal dari luar daerah yakni Jawa Barat. Kebetulan, salah satu rombongan diketahui sedang sakit.
"Mantennya sudah dites antigen dengan hasil negatif. Tetapi akhirnya kena juga dan diketahui positif berdasarkan tes PCR. Klaster diduga dari adanya pendatang, jadi rombongan keluarga manten ini dari wilayah Jawa Barat, datang dalam kondisi sakit," terang Baning.
Satgas Covid-19 setempat bertindak cepat dengan melakukan penelurusan kontak erat pasca diketahui adanya kasus positif Covid-19 di dalam acara mantenan. Hasilnya ditemukan 52 kontak erat. Dari 52 kontak erat, 13 di antaranya dinyatakan positif Covid-19 dan tiga negatif.
"Adapun sisanya yaitu 36 kontak erat masih menunggu hasil uji sampel yang dilakukan oleh Balai Besar Veteriner [BBVet] Wates. Kami hari ini masih menunggu beberapa yang belum keluar hasilnya dari laboratorium BBVet Wates. Masih ada 36 yang ada di BBVet," ungkap Baning.
Lebih lanjut, penelurusan kontak erat klaster mantenan di Karangsari juga menyasar salah satu pejabat ring tiga di Kulonprogo. Pejabat tersebut diketahui kontak dengan salah satu tamu undangan acara mantenan yang diketahui positif Covid-19.
"Ada juga salah satu pejabat yang ada di Kulonprogo yang masuk kontak erat kasus. Namun yang bersangkutan ada di ring tiga. Jadi dia tidak datang ke mantenan, tapi kontak dengan tamu yang datang ke manten tersebut. Pejabat ini positif antigen, untuk PCR belum keluar," kata Baning.
Berdasarkan catatan dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, seluruh kasus positif Covid-19 klaster acara mantenan di Karangsari dinyatakan dalam kondisi stabil dan tidak menunjukkan adanya gejala Covid-19.
"Kami telah meminta untuk semua kasus positif Covid-19 klaster acara mantenan Karangsari untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Kontak erat kasus positif baik yang sudah dinyatakan terjangkit ataupun masih menunggu keluarnya uji lab, terdiri dari keluarga mempelai pria dan wanita, warga sekitar lokasi pernikahan, serta tamu undangan yang berasal dari sejumlah wilayah antara lain Kalurahan Margosari dan Sendangsari, Pengasih," ujar Baning.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Fajar Gegana, mengatakan kemunculan klaster Covid-19 di Kulonprogo merupakan pertanda bahwa protokol pencegahan penularan Covid-19 di wilayah bumi binangun kembali harus diperketat.
"Seluruh lapisan masyarakat diharapkan untuk senantiasa menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 di setiap aspek kehidupan. Adanya klaster Covid-19 merupakan pertanda bahwa protokol Covid-19 harus kembali ditegakkan secara berkelanjutan," tegas Fajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Minta Seluruh Paslon Fokus Menyampaikan Program saat Kampanye Akbar
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
Advertisement
Advertisement