Advertisement

Covid-19 Melonjak, 21 Desa di Sleman Masuk Zona Merah! Ini Daftarnya

Abdul Hamied Razak
Kamis, 03 Februari 2022 - 20:57 WIB
Bhekti Suryani
Covid-19 Melonjak, 21 Desa di Sleman Masuk Zona Merah! Ini Daftarnya Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Kasus harian konfirmasi positif Covid-19 di wilayah Sleman terus melonjak setelah muncul klaster sekolah. Hingga kini tercatat kasus aktif di Sleman lebih dari 329 orang. Kondisi ini menyebabkan semakin banyak desa masuk zona merah.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Sleman Shavitri Nurmaladewi mengatakan kasus harian konfirmasi positif di Sleman terus bertambah. Per Kamis (3/2/2022) jumlah kasus harian bertambah sebanyak 149 kasus. Hanya tiga kasus pasien sembuh tidak ada pasien yang meninggal dunia. "Peningkatan kasus masih didominasi klaster sekolah (PTM)," katanya, Kamis (3/2/2022).

Advertisement

Berdasarkan data Satgas Covid-19 DIY, kasus harian konfirmasi positif Covid-19 di Sleman sejak awal Februari menunjukkan penambahan kasus yang cukup signifikan. Pada Rabu (2/2/2022), tercatat kasus konfirmasi positif bertambah 56 kasus, sembuh delapan kasus dan tidak ada pasien meninggal dunia.

BACA JUGA:24 Truk Terjebak di Sungai Boyong, Hujan Tumpah saat Truk Tengah Mengantre

Adapun Selasa (1/2/2022) terdapat penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 64 kasus, sembuh tiga kasus dan tidak ada pasien yang meninggal dunia. Total selama tiga hari, Satgas mencatat sebanyak 269 kasus baru selama Februari ini. Padahal selama Januari kasus harian masih terkendali. 

Terpisah, Koordinator Selter Isolasi Terpadu (Isoter) Satgas Covid-19 Sleman Makwan mengatakan jumlah pasien Covid-19 yang masuk ke Isoter mengalami penambahan seiring meningkatnya kasus harian Covid-19 di Sleman. Dia mencatat jumlah pasien isoter hingga 3 Februari sebanyak 82 orang. 

"Dari 82 orang tersebut sebanyak 76 pasien berada di Selter Asrama Haji Sleman dan enam pasien di Selter Isoter Rusunawa Gemawang," katanya.

Dia mengatakan penghuni Isoter didominasi dari klaster sekolah di Pogung Lor, Sinduadi, Mlati. Adapun kapasitas bed, katanya masih mencukupi meskipun terjadi penambahan kasus. "Untuk Asrama Haji ada 136 bed yang disedikan sementara selter Rusunawa Gemawang sebanyak 101 bed," ungkapnya.

Lonjakan kasus ini berdampak pada perubahan zonasi Covid-19 di masing-masing kalurahan.  Berdasarkan peta epidemologi kasus Covid-19, Dinas Kesehatan mencatat saat ini sebanyak 21 kalurahan berstatus zona merah atau memiliki risiko tinggi penularan Covid-19. 

Kalurahan tersebut meliputi Bangunkerto, Candibinangun, Caturtunggal, Condongcatur, Donokerto, Madurejo, Maguwoharjo, Margorejo, Minomartani, Sardonoharjo, Sariharjo, Sendangadi, Sinduadi, Sinduharjo, Sukoharjo, Tamanmartani, Tirtomartani, Tlogoadi, Wedomartani, Wedodomartani dan Wukirsari. Dinkes juga mencatat satu Kalurahan masuk oranye yakni Mororejo, 12 kalurahan masuk zona kuning dan sisanya zona hijau.

Terkait hal itu, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa berharap agar masyarakat tetap meningkatkan kedisiplinan untuk menerapkan protokol kesehatan. "Kami berharap agar masyarakat bisa lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan. Yang belum divaksin segera mengikuti kegiatan vaksinasi," katanya. 

Dia juga meminta agar penerapan PTM kapasitas 50% disikapi dengan bijak oleh masyarakat. Kebijakan tersebut diambil semata-mata untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di sekolah. "Kami berharap PTM 50 persen diterapkan sesuai SOP. Anak-anak tetap bisa mengikuti PTM meskipun tidak 100%. Masyarakat kami minta untuk tetap tenang dan bersabar dengan kondisi saat ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement