Advertisement
Unit Usaha Masyarakat Berpeluang Mejeng di Hotel Berbintang
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota(Pemkot) Jogja membuka peluang unit usaha yang dikelola oleh masyarakat melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) untuk mejeng di hotel bintang. Dengan begitu, jangkauan pasar unit usaha masyarakat diharapkan bisa lebih meluas.
Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi mengatakan di masa pandemi masyarakat memang mesti membuat terobosan khususnya di bidang ekonomi lokal. Upaya ini disebut Heroe bertujuan untuk mengangkat potensi daerah.
Advertisement
"Meski belakangan kasus Covid-19 kembali melonjak tapi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat kami optimistis keadaan ekonomi bisa bangkit dan bergeliat," katanya, saat membuka kegiatan Pasar Hoki di Kelurahan Cokrodiningratan, Jetis pada Minggu (6/2/2022).
Heroe menjelaskan kondisi pandemi di wilayah setempat memang naik cukup signifikan sejak akhir Januari sampai awal Februari ini. Namun begitu, terobosan-terobosan masyarakat khususnya yang berkaitan dengan ekonomi arus bawah diharapkan terus bermunculan.
"Seperti halnya Pasar Hoki di Cokrodiningratan ini, asal protokol kesehatan dijaga kita yakin bahwa ekonomi dan kesehatan bisa dijalani berdampingan. Kami akan ajukan agar pada akhir pekan bagaimana unit usaha masyarakat bisa tampil di hotel bintang," jelasnya.
Ketua Panitia Pasar Hoki Cokrodiningratan, Sunggolo Prasetio menyebut potensi unit usaha masyarakat di wilayah setempat memang cukup beragam. Sehingga, guna menampung potensi yang ada di wilayah itu Pasar Hoki diharapkan bisa jadi referensi warga lain di sekitar itu dan bisa mengangkat perekonomian warga.
Pasar Hoki sendiri merupakan akronim yang dipilih untuk menggambarkan berbagai jenis usaha atau aktivitas yang ditawarkan pada kegiatan itu. Puluhan jenis usaha ditampilkan dengan menarik di gang-gang warga tepatnya di RW 03.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Jogja, Oleg Yohan mengungkapkan keberadaan Pasar Hoki Cokrodiningratan menjadi penanda yang selaras antara program pemerintah dan juga masyarakat. Apalagi dengan ditetapkannya wilayah itu sebagai sentra industri jumputan, diharapkan bisa lebih dikenal oleh para wisatawan.
"Kami akan coba mendorong agar pengelolaan anggaran di pemerintahan bisa diarahkan ke upaya pemberdayaan masyarakat di arus bawah, utamanya unit usaha masyarakat," jelas Oleg. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
Advertisement
Advertisement