Advertisement

Beberapa Jam Sebelum Laka Bus Wisata, Sebuah Mobil Juga Nyaris Celaka di Bukit Bego

Newswire
Senin, 07 Februari 2022 - 20:27 WIB
Bhekti Suryani
Beberapa Jam Sebelum Laka Bus Wisata, Sebuah Mobil Juga Nyaris Celaka di Bukit Bego Kecelakaan bus di Bukit Bego, Jalan Imogiri Mangunan, Bantul, Minggu (6/2/2022). - Harian Jogja - Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Sejumlah warga di kawasan Bukit Bego, Jalan Dlingo-Imogiri Bantul mengungkapkan kondisi di wilayah tersebut yang rawan kecelakaan.

Bukit Bego kembali viral setelah kecelakaan maut kembali terjadi di wilayah ini. Kecelakaan bus pariwisata menabrak tebing yang merenggut 13 nyawa mengingatkan kembali jika Jalan Dlingo-Imogiri memang salah satu ruas jalan yang rawan terjadi kecelakaan.

Advertisement

Bahkan beberapa jam sebelum terjadi kecelakaan maut, sebuah kecelakaan juga sudah terjadi. Sebuah mobil juga hilang kendali hingga nyaris menabrak kompleks warung di sebelah Bukit Bego.

BACA JUGA: Positif Covid-19 DIY Tambah 149, Probable Omicron Jadi 268 Kasus

Bariah, salah seorang pemilik warung mengungkapkan jika Minggu (6/2/2022) siang, sebuah mobil pribadi meluncur tak terkendali dari arah Dlingo menuju Imogiri. Pengemudi sudah berusaha mengontrol kendaraanya dengan berbagai upaya.

"Dari atas kencang sekali. Terus sudah berusaha di rem dan masuk ke depan warung kami,"ujar dia, Senin (7/2/2022).

Beruntung hanya kurang sekitar 1 meter dari warungnya, pengemudi berhasil membelokkan kendaraannya dan masuk kembali ke jalan raya. Dan akhirnya bisa berhenti di sisi selatan jalan dengan posisi moncong mobil ke arah Dlingo (atas).

"Untungnya dari bawah tidak ada mobil. Kalau ada ya habis,"paparnya.

Bariah menambahkan, pertengahan bulan Oktober tahun lalu juga ada seorang pengendara sepeda onthel tewas usai menabrak pohon di seputaran bukit Bego ini Pengendara sepeda ontel tersebut diduga mengalami rem blong sehingga tak bisa menguasai kendaraannya ketika melalui turunan tajam.

Menurut Bariah, selain kontur jalan yang curam dengan turunan cukup jauh, warga setempat juga mengenalnya sebagai tempat yang wingit (angker). Meski ia tidak mengetahui secara pasti namun untuk menghindarkan terjadinya musibah.

"Setiap tahun kami menggelar tahlilan di sini. Ya untuk memohon keselamatan saja,"paparnya.

Hanya saja sudah 3 tahun ini warga Kedungbuweng tidak lagi menggelar tahlilan. Penyebaran covid19 di mana pemerintah melarang kerumunan menjadi penyebab warga belum menggelar tahlilan hingga peristiwa tragis yang merenggut 13 nyawa terjadi.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Rizal, seorang pemuda di kawasan tersebut. Ia mengakui sudah hampir 3 tahun tidak digelar tahlilan bersama. Meski tidak bisa dibuktikan secara nyata, namun peristiwa tragis yang terjadi Minggu kemarin salah satu pemicunya adalah karena sudah lama tidak digelar tahlilan di tempat tersebut.

"Pascakecelakaan maut ini, kami langsung berencana akan menggelar tahlilan kembali. Kami baru berkoordinasi,"kata dia.

Ruas jalan Dlingo-Imogiri memang dikenal ekstrem dan sering terjadi kecelakaan. Akhir tahun 2020 yang lalu, sebuah mikrobus membawa 18 orang penumpang dari Jakarta juga terjungkal karena kendaraan tak kuat menanjak. Beruntung peristiwa tersebut tak menimbulkan korban jiwa.

Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Iwan Setiadi mengungkapkan jalur Dlingo-Imogiri saat ini sudah sangat bagus karena selain lebar juga sama sekali tidak ada yang berlubang. Hanya saja kontur jalannya memang turunan curam dan cukup panjang sehingga untuk melewati jalur ini membutuhkan ketrampilan pengemudi.

"Kalau layak untuk kendaraan besar seperti bus besar atau truk tronton, Dishub yang mengetahui. Hanya saja selama ini jalur ini Dishub setempat menghimbau bus besar menghindari jalur ini,"terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Warga Iran Dukung Langkah Pemerintah Menyerang Israel

News
| Sabtu, 20 April 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement